SUBANG-Warung dadakan yang berdiri di sepanjang jalur Pantura mulai dari Kecamatan Patokbeusi, samping SPBU, hingga pinggir jalan Mundusari Kecamatan Pusakanagara ramai disinggahi para pemudik.
Dengan material bambu, warung dadakan tesebut pun berdiri kokoh di sepanjang bahu jalan yang dilintasi pemudik. Para pedagang pun rela bermalam di warung jualannya.
Salah satu pedagang warung dadakan yaitu Tariyah (55) mengatakan, menjadi pedagang dadakan seperti itu jadi kebanggaan tersendiri. Selain bisa menikmati keramaian lalu lintas. Ia pun bisa membantu para pemudik untuk beristirahat.
Baca Juga:Keluarga Bisa Bertemu Langsung dengan Narapidana Lapas Subang Saat Hari Raya Idul Fitri Pertemuan Ceria dengan Jokowi, Prabowo Didoakan Segera Dapat Cawapres
“Setiap tahun jualan, saya selalu siapkan karpet buat yang mudik mana tau yang mudik cape dan bisa istirahat di sini dulu” ujarnya.
Selain itu, Tariyah juga bisa menjajakan aneka jualannya kepada pemudik. Mulai dari minuman segar, makanan ringan, kopi, mie instan, dan makanan siap saji.
Tariyah (55) meyebutkan, jika musim mudik 2023 ini ia menyiapkan modal berjualan Rp 1 juta. Namun ada yang miris, modal usaha tersebut ia dapatkan dari rentenir.
“Karena suka banyak yang mudik lewat pantura jadi saya kepengen jualan di sini. Tapi saya gak punya modal akhirnya pinjam aja dulu ke rentenir,” ujar Tariyah (55).
Dia berharap, modal awal dari pinjamannya bisa dikembalikan dari hasil ia berjualan selama arus mudik lebaran. Sehingga bisa meraup untung agar dapat melunasi hutangnya.
“Harapan saya, semoga jualanya laku laris manis, untungya dapet besar dan saya bisa melunasi utang yang dipake buat modal. Alhamdulillah jualan sehari bisa dapat Rp200 ribu sampai Rp300 ribu,” terangnya.
Dia berharap, banyak pengendara mobil dan pengendara motor mampir untuk untuk membeli jualannya sehingga Tariyah bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah lebih banyak.(cdp/ysp)