PASUDNAN EKSPRES – Negara adidaya Amerika Serikat (AS) sedang menghadapi ancaman default atau gagal bayar utang yang akan berdampak buruk bagi perekonomian dan keuangan AS.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen. Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak dari ancaman default ini dan langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya.
Dampak Terhadap Ekonomi dan Keuangan AS
Jika terjadi default, maka ekonomi dan keuangan AS akan terancam.
Kegagalan ini akan membuat biaya kredit semakin mahal dan investasi masa depan akan semakin sulit.
Baca Juga:AS Terancam Default: Gagal Bayar Utang Sebesar Rp.466 Ribu Triliun Dampak Terhadap Ekonomi dan KeuanganCerita Mengejutkan di Balik Pembuatan Serial Lucifer yang Belum Kamu Ketahui
Hal ini akan berdampak pada kehidupan masyarakat AS yang akan mengalami kesulitan dalam membayar kredit rumah, mobil, kartu kredit, dan lainnya.
Akibatnya, pasar kredit di AS akan semakin buruk.
Selain itu, jika AS gagal bayar, maka pemerintah tak akan mampu membayar uang jaminan militer dan jaminan sosial utama.
Bisa saja terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi pejabat pemerintah.
Dari sisi suku bunga tinggi, hal ini akan menimbulkan masalah bagi pasar saham. Dalam satu tahun terakhir, suku bunga tinggi sangat membebani pasar saham.
Namun, hal ini harus dilakukan tanpa syarat dan tak boleh menunggu hingga menit terakhir.
Pemerintah AS hanya mampu membayar hingga awal Juli, sehingga diperlukan langkah yang tepat untuk mengatasi ancaman default ini.
AS membatasi jumlah yang dapat dipinjam dan pembuat undang-undang harus menaikkan plafon utang secara berkala.
Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Kevin McCharty menyebutkan bahwa pihaknya berencana untuk memangkas pengeluaran sebesar US$ 4,5 triliun dengan kenaikan batas utang US$ 1,5 triliun.
Baca Juga:Buruan Cek! Hp Samsung di Bawah 5 Juta: 15 HP Pilihan Terbaik Untuk Kamu10 Panduan Lengkap untuk Membuat Group Facebook yang Sukses
Hal ini diharapkan dapat menjadi dasar negosiasi dalam beberapa minggu mendatang.
Kondisi pasar keuangan di AS masih diliputi kekhawatiran terkait utang negara, terutama risiko gagal bayar yang semakin tinggi.