SUBANG-Alih fungsi pemanfaatan lahan milik PTPN VIII sedang marak terjadi di wilayah selatan Subang khususnya di Kecamatan Ciater dan Kecamatan Jalancagak.
Namun demikian, prosesnya tidak selalu berjalan dengan mulus. Salah satunya alih fungsi lahan di Gunung Cinta yang berdampak buruk bagi warga sekitar khususnya warga Desa Curugrendeng Kecamatan Jalancagak.
Dari keterangan warga setempat, semenjak alih fungsi lahan PTPN tersebut sering terjadi banjir yang disertai lumpur hingga masuk ke pemukiman warga.
Baca Juga:Kapolda Jabar Tinjau Penanganan Semburan Api di Rest Area KM 86B Tol Cipali, Minta Semua Tim Selalu Berkoordinasi Mang Ono Surono Akan Tinjau Alih Fungsi Lahan di Jalancagak yang Diduga Sebabkan Banjir
“Dulu sebelum diratakannya lahan PTPN tidak pernah terjadi banjir, apalagi sampai masuk ke rumah warga” ujar Idi (65).
Kurangnya resapan air dan gundulnya perkebunan teh pun diduga menjadi faktor terjadinya banjir. Hingga saat ini, belum ada upaya efektif yang dilakukan warga maupun pemerintah daerah setempat untuk mengatasi banjir tersebut.
Senada dengan Idi (65) warga lainnya pun yaitu Uyu berharap pemerintah segera bertindak atas adanya banjir tersebut.
“Harapannya ada tindakan dari pemerintah setempat, karena kalau kita yang berkoar saja percuma”, ucap uyu (48).
Menurutnya, warga setempat belum bisa berbuat banyak terkait terjadinya banjir yang melanda Desa Curugrendeng dan berharap ada solusi dari pemerintah setempat.
“Tiap hujan pasti aja banjir ke sini mah, udah capek beres-beres rumah mulu, kita minta solusi aja gimana caranya biar gak terkena banjir,” terangnya.
Banyaknya keluhan warga setempat terhadap banjir yang sudah terjadi berulang kali, warga Desa Curugrendeng pun sangat berharap ada titik temu ataupun solusi untuk menanggulangi banjir ini.(acp/ysp)