PASUNDAN EKSPRES – Kapan waktu terbaik menikah menurut islam? Ukhti dan akhi pernah gak, sih kita kepo sama jodoh dan bagaimana islam mengatur tentang pernikahan.
Apakah pernikahan harus di usia 20-an atau 30-an? Dan pertanyaan yang paling sering jadi sorotan adalah adakah perbedaan usia antara pria dan wanita tentang kesiapannya untuk menikah?
Apakah selesai menempuh pendidikan di perguruan tinggi, sedang berkuliah, atau setelah bekerja dan punya aset baru ukhti dan akhi bisa menikah?
Baca Juga:Jisoo BLACKPINK – Seol In Ah Hadiri Event Dior, Fotonya Jadi SorotanRekomendasi Film Tentang Agen Rahasia Wanita, Sudah Nonton?
Dari pada penasaran dan menghindari kesalahpahaman yuk, kepoin penjelasan selengkapnya mengenai waktu terbaik untuk menikah menurut islam berikut ini.
Saat seseorang sudah mencapai ba’ah
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Wahai sekalian pemuda, barangsiapa si antara kaliantelah mencalai ba’ah, maka hendaklah kalian menikah. Krena pernikahan lebih dapat menundukkan pandangan dan
menjaga kehormatan farj (kemaluan). Dan barang siapa belum mampu, hendaklah ia berpuasa. Sungguh puasa akan menjadi benteng baginya.” Diriwayatkan oleh ImamAl-Bukhari dan Imam Muslim. Sabda ini sangat jelas
memberikan jawaban tentang kapan waktu terbaik untuk menikah.
Secara umum, menurut para ulama ba’ah dimaknai merupakan kemampuan biologis saat seorang laki-laki atau perempuan bisa melakukan hubungan badan (jima’a). Sedangkan menurut pendapat ulama lain seperti Asy
Syaukani mendefinisikan ba’ah adalah kemampuan memberi mahat dan nafkah. Masih dari ulama lainnya serta jumlahnya minoritas mengartikan ba’ah sebagai kemampuan memberikan tempat tinggal.
Berdasarkan penjelasan riwayat tentang waktu terbaik menikah menurut islam di atas, masih adakah keraguan tentang kapan seharusnya seorang lelaki memutuskan untuk menikah dan seorang perempuan untuk menerima