3. Menganalisis Data dan Informasi
Setelah mengumpulkan data dan informasi, langkah selanjutnya adalah menganalisis data dan informasi yang telah dikumpulkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa data dan informasi yang digunakan dalam rumus administrasi sudah tepat dan akurat.
4. Menyusun Rumus Administrasi
Setelah melakukan analisis data dan informasi, langkah selanjutnya adalah menyusun rumus administrasi. Rumus administrasi yang baik dan benar harus mudah dipahami, terstruktur dengan baik, dan dapat menghasilkan informasi yang akurat.
5. Melakukan Evaluasi dan Perbaikan
Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap rumus administrasi yang telah disusun. Evaluasi dilakukan untuk memaksimalkan pembelajaran administrasi agar terihat diman kekurangan dan kesalahannya. Dengan mengetahui tata leatak kekeurangan dan juga kesalahan kita akan bisa fokus untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Baca Juga:Cara Mudah Membuat SKCK Secara Online dan Syarat Wajib Melalui Aplikasi Super Apps PresisiRusia Bombardir Ukraina Dengan Serangan 132 Rudal dan Roket Salvo
Beberapa Contoh Rumus Admisitrasi yang Sering Terpakai Oleh Perusahaan
Kami juga akan memberikan contoh penerapannya agar Anda dapat lebih memahami penggunaannya dalam konteks nyata.
1. Rumus Persentase
Rumus persentase sering digunakan untuk menghitung persentase suatu nilai terhadap total nilai. Rumus ini sangat berguna untuk membuat laporan keuangan, seperti laporan penjualan atau pengeluaran.
Contoh penerapan rumus persentase:
Jika Anda ingin menghitung presentase keuntungan bisnis Anda pada bulan lalu, Anda dapat menggunakan rumus persentase sebagai berikut:
Presentase Keuntungan = (Keuntungan / Total Penjualan) x 100%
Misalnya, bisnis Anda memiliki keuntungan sebesar Rp 10 juta dan total penjualan sebesar Rp 100 juta pada bulan lalu. Maka, presentase keuntungan bisnis Anda adalah:
Presentase Keuntungan = (10,000,000 / 100,000,000) x 100% = 10%
2. Rumus Rata-rata
Rumus rata-rata digunakan untuk menghitung nilai rata-rata dari beberapa data yang ada. Rumus ini sering digunakan dalam laporan keuangan, seperti rata-rata pengeluaran bulanan atau rata-rata pendapatan per bulan.
Contoh penerapan rumus rata-rata:
Jika Anda ingin menghitung rata-rata pendapatan per bulan selama enam bulan terakhir, Anda dapat menggunakan rumus rata-rata sebagai berikut:
Rata-rata Pendapatan = (Pendapatan Bulan Pertama + Pendapatan Bulan Kedua + … + Pendapatan Bulan Keenam) / Jumlah Bulan
Baca Juga:Serangan Udara Rusia ke Ukraina Meningkat, 61 Serangan Udara Telah DiluncurkanSerangan Rusia di Ukraina Menebarkan Kehancuran pada Hari Kemenangan
Misalnya, Anda memiliki data pendapatan bulanan sebesar Rp 10 juta, Rp 12 juta, Rp 8 juta, Rp 11 juta, Rp 9 juta, dan Rp 13 juta selama enam bulan terakhir. Maka, rata-rata pendapatan Anda adalah: