Ekosistem Data Jabar Terstandarisasi Internasional, Satu-satunya Layanan Data Pemerintahan yang Tersertifikasi ISO 20000-1:2018

Ekosistem Data Jabar Terstandarisasi Internasional, Satu-satunya Layanan Data Pemerintahan yang Tersertifikasi ISO 20000-1:2018
0 Komentar

KOTA BANDUNG — Sistem manajemen layanan _hotline_ Ekosistem Data Jabar (EDJ) telah mendapatkan sertifikasi ISO 20000-1:2018 per Desember 2022. Artinya, pelayanan yang diberikan sudah terstandardisasi secara internasional.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jabar Ika Mardiah menuturkan, proses permohonan data di EDJ saat ini menjadi lebih mudah. Melalui fitur Permohonan Dataset, permintaan data dapat diakomodasi dalam waktu sekitar empat hari.

“Masyarakat juga tak perlu khawatir dengan kejelasan status permohonan data. Lewat fitur Lacak Permohonan Dataset, sistem akan memberikan konfirmasi dengan cepat dalam waktu 1×24 jam,” ucap Ika.

Baca Juga:Harga Tiket Coldplay Indonesia, Cek Estimasi Harganya Sebelum Membeli!Mie Gacoan Terdekat Update 2023, Mie Viral yang Laris Manis! Lengkap Daftar Harga

Masyarakat dapat mengeksplorasi ragam jenis data tentang Jabar sesuai kebutuhan di EDJ. Terhitung hingga April 2023, EDJ memiliki 14.023 dataset, 66 visualisasi, 73 infografik, 14 artikel, dan 125 dataset geospasial.

Untuk memudahkan keterbacaan data dan mendapatkan _insight_ data dengan mudah, tersedia pula Dashboard Jabar dengan ragam topik, seperti informasi COVID-19, kesehatan, kependudukan, industri, hingga pendidikan.

Perjalanan mendapatkan sertifikasi ISO 20000-1:2018 tidak mudah. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberikan pelayanan data terbaik, di antaranya dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan Jawara Data bagi semua perangkat daerah di Lingkungan Pemda Provinsi Jabar.

Kultur kerja _agile_ diterapkan untuk menumbuhkan kolaborasi dalam lingkungan birokrasi. Kultur ini mencoba untuk menghilangkan

pengotakan SDM sebagai respons adaptasi terhadap situasi yang dinamis dan tak menentu. Melalui penerapan kultur _agile_, bekerja bisa menjadi lebih fleksibel dan efisien serta tentunya pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan kapasitas dan kompetensi masing-masing pekerja.

Menurut Ika, EDJ berusaha menghadirkan solusi dan penyediaan data dalam 12 jam sehari (lima hari kerja dalam seminggu), merancang manual manajemen layanan _hotline_ sebagai pedoman pelaksanaan, hingga melakukan monitoring dan evaluasi lewat pembuatan laporan bulanan untuk mempertahankan _Service Level Agreement_ (SLA) dalam ISO 20000-1:2018.

“Kami akan terus berkomitmen untuk menyajikan data yang

berkualitas, akurat, dan termutakhir bagi masyarakat. Dan lebih lanjutnya lagi, agar EDJ bisa menjadi _data ecosystem solutions_ dalam pengembangan masyarakat dan pemerintah yang unggul melalui penyediaan data, informasi, dan pengetahuan yang berkualitas sehingga dapat memudahkan proses pengambilan keputusan yang berdasarkan data,” tutur Ika.

0 Komentar