namun beliau sedang melakukan peperangan dan tak sempat bertemu dengannya.
Semoga kisah Uwais Al Qarni dapat menjadi contoh bagi kita semua dalam menjaga hubungan yang baik dengan ibu kita.
Kisah Malin Kundang: Inspirasi Menyayangi Ibu
Kemuliaan Meratukan Seorang Ibu
Dalam beberapa riwayat hadits, Nabi Muhammad pernah berkata kepada para sahabatnya,
” Ada seorang pemuda yang tidak dikenal oleh orang-orang bumi, namun sangat terkenal oleh orang-orang langit”.
Baca Juga:Samsung Galaxy A73 5G: Spesifikasi Lengkap yang Perlu Anda Ketahui Tips Terbaik Belajar Microsoft Exel: Langkah Mudah Membangun Data
Lalu ada seorang sahabat yang bertanya, “Siapakah orang tersebut ya Rasulallah?” lalu Nabipun menjawab ” Ia adalah Uwais Al Qarni”
“Mintalah doa darinya” pungkas Nabi, lalu beliaupun menjelaskan ciri-ciri orang tersebut.
Adapun asal-usul nabi mengatakan hal tersebut, ketikla beliau pulang dari sebuah perang, lalu beliau bertanya kepada istrinya.
“Adakah seseorang dengan pakaian ini dan mengenakan ini datang ke rumah dan menanyakanku?”
Lalu sang istripun menjawab ” Iya rasulallah” dan begitulah asal usul Nabi mengatakan Uwais Al-qorni adalah pemuda yang terkenal pada kalangan orang-orang langit.
Bahkan dalam cerita lanjutannya, Uwais Al Qarni sempat meminta ijin kepda ibunya untuk berkunjung dan ingin bertemu dengan Rasulallah,
namun Ia mendapatlkan jawaban “Lalu siapakah orang yang akan mengurusku jika engkau pergi jauh anakku?”.
Mendaengar hal tersebut, akhirnya Ia mengurungkan niatnya untuk bertemu Nabi.
Baca Juga:Hasil Hukuman Terdakwa Teddy Minahasa Putra atas Kasus NarkotikaKasus Teddy Minahasa, Mantan Kapolda Sumatera Barat, Dihukum Seumur Hidup karena Peredaran Narkoba
Namun Nabi telah mengenal Uwais Al Qarni, lewat malaikat Jibril yang menceritakan kisahnya yang memuliakan ibunya yang lumpuh.
Wafatnya Uwais Al-Qorni
Dalam sebuah riwayat, Ia tetap melanjutkan kehidupannya yang sederhana, sampai-sampai orang yang ada di lungkungannya tidak mengenal siapakah Uwais Al Qarni.
Sesudah ibunya wafat, Ia bertekad untuk berkunjung ke madinah untuk menemui Nabi dan menunaikan ibadah haji di makkah, dengan mengikuti sebuah karavan dari yaman.
Tapi saat Ia sudah sampai, ternyata Nabi Muhammad telah wafat, ketika ia bertanya-tanya kepada para penduduk sekitar.
Mendengar hal tersebut, Ia merenung karena tidak bertemu dengan orang yang sangat ingin temui, dan kembali lagi ke rombongan karavan.