Pasundan Ekspres – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan,
dalam keadaan ekonomi global yang semakin sengit saat ini ekonomi Indonesia tetap tumbuh baik.
“Ekonomi Indonesia berkinerja relatif baik atau bahkan mendekati excellent,” ungkap Menkeu Sri Mulyani dalam 2nd International Conference on Muslim World Economy and Business (ICMWEB) yang dipantau virtual di Jakarta, Rabu (10/5).
Menkeu Sri Mulyani memaparkan Indonesia termasuk negara keempat dengan penduduk paling padat di dunia dan sepuluh ekonomi terbesar dengan pertumbuhan sektor e-commerce paling cepat setelah Vietnam.
Baca Juga:Nonton Anime Isekai de Cheat Skill o Te ni Shita Ore wa Episode 6 Sub Indo, Klik Link Legal nya di Sini!Nonton Film The Outpost Full HD, Simak Sinopsis dan Link nya di Sini!
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menuturkan keberhasilan penanganan COVID-19 tidak hanya memberikan rasa percaya diri namun juga percepatan suasana perbaikan ekonomi.
“Bahkan, Indonesia mencatat enam triwulan berturut-turut dengan pertumbuhan di atas 5 persen,” jelas Sri Mulyani.
Bukan hanya itu, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,31 persen sepanjang 2022, dan pada kuartal I-2023 sebesar 5,03 persen.
Padahal, kata Sri Mulyani, keadaan global mengakibatkan banyak negara semakin buruk, pertumbuhan ekonomi melemah, inflasi sangat tinggi, serta defisit terus melebar.
“Ini adalah Indonesia yang sangat sukses dalam mengelola ketidakpastian ekonomi global dan juga fragmentasi, tetapi di sisi lain juga penanganan dari COVID-19 menjadi upaya bersama yang terkoordinasi untuk memulihkan ekonomi dengan cara yang sangat efektif,” ujarnya.
Kesimpulannya, momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia terus kuat, dan inflasi telah menurun tanpa kenaikan suku bunga secara berlebihan oleh bank sentral untuk menjinakkan inflasi.
PMI manufaktur Indonesia juga tumbuh lebih kuat dari 51,9 pada Maret 2023, meningkat menjadi 52,7 persen pada April 2023.
“Konsumsi rumah tangga juga meningkat,” kata Sri Mulyani.
Baca Juga:3 Obat Migrain yang Aman Dikonsumsi, Mudah Didapatkan di ApotekFlashback HP Jadul Nokia 6630 Second Edition, Ponsel Pintar dengan Tampilan Layar yang Lebih Jernih
Menurut Sri Mulyani, meski pandemi COVID-19 telah menurun secara jelas dan belakangan ini.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa darurat kesehatan global COVID-19 berakhir tahun ini.
Tetapi, perang antara Ukraina dan Rusia dan panasnya geopolitik yang telah menciptakan tekanan besar pada harga komoditas dan menyebabkan ketidakpastian global.
Fragmentasi geoekonomi menjadi meluas. Dampaknya, inflasi di banyak negara maju meningkat bahkan di negara berkembang.
Dana Moneter Internasional (IMF) telah memproyeksikan dalam World Economic Report bahwa ekonomi global akan melambat cukup signifikan yakni hanya tumbuh 2,8 persen pada 2023 dibandingkan tahun lalu 3,4 persen, dan untuk tahun depan diperkirakan sedikit membaik ke level 3 persen.