PASUNDAN EKSPRES – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa data yang akurat sangat penting dalam merumuskan kebijakan yang tepat di sektor pertanian.
Hal ini disampaikannya pada acara Pencanangan Sensus Pertanian 2023 di Istana Negara, Jakarta pada hari Senin, 15 Mei 2023.
Presiden mendukung pelaksanaan sensus terakhir yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sepuluh tahun lalu dan menekankan pentingnya pembaharuan data dalam mendukung kebijakan pemerintah di sektor pertanian, seperti alokasi pupuk bersubsidi.
Baca Juga:PA 212 Menolak Konser Coldplay di Indonesia: Ancam Aksi Besar-besaran dan Pengepungan BandaraJennifer Coppen Mengumumkan Kehamilan Melalui Instagram: 23 Minggu dan 3 Hari, Aku Mengandung Malaikat Kecil di Perutku!
Presiden menjelaskan bahwa kebijakan yang akurat membutuhkan data yang akurat dan data yang akurat sangat penting untuk sektor pertanian yang melibatkan kepentingan hidup banyak orang.
Presiden juga menegaskan bahwa sensus pertanian ini menyangkut pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan karena sektor ini memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia.
“Data yang ada di saya menyumbang 11,8 persen terhadap total PDB kita, besar sekali,” ungkapnya.
Presiden Jokowi juga menekankan bahwa sektor pertanian sangat rawan terhadap krisis pangan global.
Sebanyak 345 juta orang di seluruh dunia saat ini terancam kekurangan pangan akibat perubahan iklim dan perang.
Oleh karena itu, pertanian merupakan sektor yang sangat strategis bagi perekonomian Indonesia.
Sektor pertanian juga memberikan lapangan kerja bagi 40 juta orang di Indonesia, yang merupakan 29 persen dari total angkatan kerja.
Baca Juga:Desain Masjid Raya Islamic Center Jatim, Ridwan Kamil Dapat Penghargaan Jer Basuki Mawa BeyaCapres Versi Jokowi, Pengamat: Prefensi Politik Bisa Berbeda dengan PDIP
Untuk itu, Presiden meminta semua pihak terkait untuk memastikan bahwa Sensus Pertanian 2023 menghasilkan data terbaru, akurat, dan terpercaya.
Presiden menegaskan bahwa data yang akurat sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang tepat dan bahwa sensus pertanian yang akan dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli mendatang harus sukses.
“Artinya dua bulan selesai dan setelah itu kita mendapatkan sebuah data yang akurat dan berkualitas,” tegasnya.