Capres Versi Jokowi, Pengamat: Prefensi Politik Bisa Berbeda dengan PDIP

Capres Versi Jokowi, Pengamat: Prefensi Politik Bisa Berbeda dengan PDIP
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Presiden Joko Widodo memberikan kriteria calon pemimpin Indonesia yang dibutuhkan ke depan, yaitu sosok yang kuat, berani mengambil risiko demi kepentingan bangsa, anti korupsi, dan dapat merawat demokrasi.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam acara Musyawarah Rakyat Indonesia. Indonesia membutuhkan pemimpin yang memahami kebutuhan rakyat dan bekerja keras untuk rakyat.

Jokowi menyatakan bahwa pemimpin ke depan harus memiliki strategi ekonomi dan politik untuk menghadapi persaingan global.

Baca Juga:Jumlah Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Negeri PNS 2024 Capai Belasan Juta Rupiah, Ini DaftarnyaBCA Mobile Gangguan, Pengguna Mengeluh di Tweet

“Itu yang dibutuhkan, yang pemberani demi rakyat. Rakyat butuh pemimpin yang paham dan mengerti bagaimana memajukan negara ini. Karena pemimpin itu harus paham dan tahu potensi serta kekuatan negara dan bangsa ini. Pemimpin harus tahu dan paham bagaimana memajukan negara ini dari sisi mana dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Bukan rutinitas, bukan hanya duduk di Istana dan tanda tangan,” kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).

Dalam Musra Indonesia, Prabowo Subianto mendapat dukungan 21,68%, Ganjar Pranowo 20,24%, dan Airlangga Hartarto 17,12%.

Sementara itu, Pengamat politik Bawono Kumoro menyatakan bahwa preferensi politik Jokowi dalam hal bakal calon presiden bisa berbeda dengan pilihan politik PDI Perjuangan.

“Karena itu bukan tidak mungkin preferensi politik Jokowi, dalam hal bakal calon presiden, tidak sama dengan pilihan politik PDI Perjuangan. Di berbagai kesempatan Jokowi juga terlihat memberikan dukungan politik terhadap figur calon presiden di luar pilihan PDI Perjuangan, yaitu Prabowo Subianto,” kata Bawono.

Meskipun pernah menjadi rival pada dua pemilihan presiden terdahulu, Prabowo telah membuktikan kinerja dan dedikasi tinggi serta kepemimpinan selama menjadi Menteri Pertahanan di kabinet pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.

0 Komentar