“Ini untuk menyempurnakan atensi kita terhadap sejarah. Seperti kita ketahui, sebelumnya telah ada nama Jalan Syekh Baing Yusuf yang merupakan mitra berjuang Dalem Sholawat dalam merintis dan menata Purwakarta. Mereka ini ibarat kedua sosok dwi tunggal yang tak terpisahkan,” ucapnya.
Selain itu, kata Aa, dalam kegiatan kemasyarakatan dan kepemerintahan di Purwakarta senantiasa melibatkan spirit perjuangan beliau, umaro yang juga ulama atau pemimpin yang religius dan spiritualis.
Selanjutnya, Aa Komara menambahkan pada setiap moment peringatan Hari Jadi Purwakarta yang substansinya adalah dalam rangka memperingati lahirnya nama Purwakarta (20 Juli 1831), seyogyanya Pemkab Purwakarta mengundang serta Keluarga Besar Dalem Sholawat dari Bogor.
Baca Juga:Rajiv: Partai NasDem Utamakan Kemanusiaan dan SosialBerlakukan Tilang Manual Mulai 1 Juni
“Prinsipnya, edukasi dan sosialisasi ketokohan beliau perlu dimaksimalkan. Sehingga masyarakat, terutama generasi muda tidak merasa asing. Jangan sampai mereka menjadi Generasi Malin Kundang yang melupakan asal usul,” kata Aa.
Sementara itu, Ketua DKM Agung At-Thohiriyah yang juga merupakan Generasi ketujuh dari Dalem Sholawat, Raden Muhammad Padmanegara, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jemaah yang menghadiri haul, khususnya untuk Purwakarta.
“Kami akan melaksanakan kunjungan balasan ke Kota Purwakarta dan berziarah ke makam Syekh Baing Yusuf dalam waktu dekat,” ujarnya.(add/sep)