Hasil Tangkapan Ikan Meningkat
SUBANG-Memasuki musim kemarau, para nelayan mulai beraktivitas lagi yang sebelumnya mereka enggan untuk melaut. Sebanyak 1.700 nelayan yang menggunakan kapal di bawah 35 Gross Ton (GT) enggan melaut dengan alasan cuaca ekstrem yang membahayakan bagi jiwa mereka.
“Total keseluruhan kan di kita ada 3.000 nelayan, 1.700 diantaranya menggunakan kapal di bawah 5 GT, sedangkan sisanya menggunakan di atas 10 GT,” ujar Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Subang, Budi Rakhman S.Pi.
Sejak bulan Januari – April 2023, Budi menuturkan, para nelayan enggan melaut, sehingga menyebabkan hasil tangkapan menurun drastis. “Dari 100 persen, hasil tangkapan hanya 30 persennya saja,” tuturnya.
Baca Juga:Ambu Anne Ingatkan Tak Ada Aktivitas Di Jalur Pipa PDAMHarga Telur Ayam di Pasaran Tembus Rp33.000
Budi mengatakan, di bulan mei 2023 ini, hasil tangkapan mulai membaik karena para nelayan kembali melaut. Hal tersebut ditandai dengan peningkatan transaksi di tempat pelelangan ikan.
“Kami memantau peningkatan mencapai 40 persen, artinya nelayan mulai kembali melaut,” jelasnya.
Sebelumnya, Budi mendengar banyak keluhan dari para nelayan yang tidak bisa akhirnya mencari pinjaman secara online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Padahal, pihaknya sudah sering mengimbau kepada para nelayan, agar jangan melakukan pinjol, karena dengan bunga yang tinggi, nelayan akan akan dipusingkan akan hal itu.
“Banyak nelayan yang meminta saran, melapor, lantaran meminjam secara online karena tidak melaut beberapa bulan kebelakang,” katanya.
Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI), Ali Haerudin mengatakan, kembalinya nelayan untuk melaut merupakan berkah untuk keluarga dan masyarakat. Jika nelayan kembali transaksional hasil komoditi laut akan berputar.
“Sebelumya kan mereka memilih di rumah saja karena cuaca ekstrem,” ujarnya.(ygo/ery)