Pak Bas Masuk Bursa Cawapres PDIP, Diungkap oleh Sekjen

Pak Bas Masuk Bursa Cawapres PDIP, Diungkap oleh Sekjen
DOK PUPR Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada acara AWC Board of Council Meeting ke-12, tahun lalu.
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basuki Hadimuljono, masuk dalam daftar bakal calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo.

“Muncul juga nama Pak Basuki, Menteri PUPR,” ujar Hasto dalam konferensi pers di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Rabu, 7 Juni 2023.

Hasto menjelaskan alasan mengapa nama Basuki masuk dalam daftar cawapres untuk Ganjar. Menurutnya, Basuki telah membawa kemajuan dalam pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia, seperti di Papua dan Sumatera.

Baca Juga:Spesifikasi Hp OPPO Find N2 Flip, Pake Ini Auto Mirip Opa KoreaSudah Tau Consortium Pembangunan Pelabuhan Patimban Subang Siapa Aja? Ini Daftarnya

“Papua mengalami kemajuan, Sumatera Palembang mengalami kemajuan karena pembangunan infrastruktur, kemudian NTT mengalami kemajuan,” kata Hasto.

Hasto juga menyebut bahwa karena kemajuan infrastruktur yang telah dicapai, Basuki dijuluki sebagai bapak infrastruktur oleh Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, telah menyebutkan beberapa nama yang masuk dalam daftar 10 bakal cawapres PDIP. Puan menyatakan bahwa nama-nama tersebut sudah sering disebutkan dalam pemberitaan media.

Informasi tersebut tidak dibantah oleh Hasto. Ia menyatakan bahwa nama-nama tersebut memang benar masuk dalam daftar cawapres PDIP.

Hasto mengatakan bahwa nama-nama kandidat cawapres PDIP ini akan dibawa ke hadapan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk ditinjau dari segi nilai-nilai. Selanjutnya, nama-nama tersebut akan dibahas bersama Ketua Umum partai-partai mitra koalisi, termasuk Presiden.

Hasto menegaskan bahwa penentuan nama calon presiden dan cawapres oleh PDIP tidak hanya mempertimbangkan kepentingan partai, tetapi juga kepentingan bangsa dan negara, sesuai dengan yang ditegaskan oleh Megawati.

0 Komentar