Pasundan Ekspres – Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan Allah swt.
Pasalnya, bulan kedua belas dari tahun Hijriah ini termasuk di antara empat bulan asyhurul hurum, selain Dzulqa’dah, Muharram, dan Rajab.
Keistimewaan tersebut ditandai dengan pahala bagi orang yang berpuasa di sembilan hari pertamanya. Tidak seperti puasa-puasa sunnah lainnya, puasa di awal bulan ini memberikan pahala yang berlipat bagi umat Islam yang menjalankannya.
Baca Juga:Puasa Dzulhijjah 2023 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Simak Selengkapnya di Sini!Sebentar Lagi Idul Adha! Begini Cara Memilih Daging Sapi yang Baik
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Trmidzi).
Niat puasa Dzulhijjah dari tanggal 1 sampai 7 adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”
Niat puasa Dzulhijjah ini dilafalkan saat malam hari sebelum melaksanakan ibadah puasa, tepatnya sejak terbenam matahari di hari sebelumnya sampai menjelang Subuh di hari puasanya.
Sebagaimana puasa pada umumnya, dalam melaksanakan ibadah puasa Dzulhijjah ini disunnahkan untuk menikmati makan sahur.
Walaupun begitu, orang yang tidak sahur baik karena ketiduran ataupun alasan lainnya juga tidak masalah untuk melakukan puasa sunnah ini.
Bahkan, puasa Dzulhijjah ini boleh juga dilakukan oleh orang yang sejak terbit fajar hingga menjelang Dzuhur belum memakan atau meminum sesuatu apa pun. Bagi orang tersebut dibolehkan untuk memulai niatnya berpuasa, meski fajar sudah lewat.
(yni)