BANDUNG BARAT-Sejumlah orang tua siswa SMAN 1 Lembang Kabupaten Bandung Barat merasa keberatan dengan iuran yang diminta sekolah untuk kurban di sekolah. Pasalnya, tiap siswa diminta menyumbang Rp 100.000 untuk kebutuhan kurban dengan batas waktu hingga pembagian raport pada Jumat, (23 /6).
Menurut salah satu orang tua siswa SMAN 1 Lembang, iuran itu pada awalnya berupa tabungan harian siswa. Tapi tidak semua siswa membayar rutin. Namun .enjelang pembagian raport, siswa yang belum melunasi iuran kurban, diminta segera melunasinya.
“Sejak beberapa hari lalu, di grup kelas sudah mulai ada daftar tagihan iuran kurban yang harus dibayar tiap anak,” kata salah seorang orangtua siswa yang tak mau disebutkan namanya.
Baca Juga:HUT Ke-9, Siloam Hospitals Tingkatkan Layanan dan Pererat KemitraanBacaleg Muda Gagas Program Kepemudaan di Pedesaan
Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat, Iwan Hermawan menyayangkan adanya pungutan wajib untuk kurban di sekolah. Menurutnya, iuran kurban diperbolehkan, sepanjang tidak memaksa dan memberatkan orang tua siswa.
“Kurban itu sunah yang dikuatkan tapi tidak berarti memaksa orang lain untuk ikut berkurban. Anjuran berkurban itu ditujukan untuk muslim yang mampu secara ekonomi,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyu Mijaya mengatakan akan mengecek informasi tersebut di sekolah yang bersangkutan. Ia berharap kebijakan sekolah tidak sampai memberatkan siswa.(eko/sep)