Pasundan Ekspres – Anak yang mengalami speech delay atau terlambat berbicara bisanya dihubungkan dengan autisme. Padahal hal tersebut tidak saling berkaitan dan berbeda.
dr. Dini Adityarini SpA, Dokter Spesialis Anak mengatakan perkembangan bicara pada anak bertahap sejak ia dilahirkan, hal ini perlu diketahui agar orangtua tidak khawatir jika itu autisme.
Sejak pertama lahir, anak belum bisa berbicara hanya baru bisa berinteraksi terhadap suara.
Tetapi, orangtua sudah bisa menatap matanya, ia akan mengerti kita siapa meski memakai masker sekalipun.
Baca Juga:Wisata Curug di Subang Gak Jauh Dari Pusat Kota, Wajib Mampir!Nonton Film 200 Pounds Beauty Ala Indonesia, Klik Link nya di Sini!
dr. Dini mengungkapkan cara menatap mata anak dilakukan untuk mengetahui apakah si kecil autisme atau speech delay.
“Paling gampang itu saat usia satu tahun, anak menghindari mata kita, mata lari kemana-kamana tida bisa fokus. Kalo speech delay anak masih bisa fokus mentapa mata kita,” ungkap dr. Dini.
dr. Dini menganjurkan meski belum semua ciri-ciri terlihat jika sudah tidak bisa fokus menatap mata bisa langsung berkonsultasi dengan dokter.
Tanda lainnya, dr. Dini menyampaikan ialah ketika 12 bulan ekspresi anak tidak boleh datar. Kalau speech delay, anak akan ekspresif ketika ada yang menatapnya.
Maka dari itu, orangtua atau lingkungan si kecil harus aktif mengajak anak mengobrol.
“Kalau speech delay di usia 2 bulan kalo tatap mata bisa menatap mata kita sudah fokus. 3 bulan sudah bisa senyum. Lain halnya dengan autisme yang tidak bisa fokus dan tidak ekspresif,” jelasnya.
Perbedaan Lainnya
Apabila anak-anak mengalami speech delay belum bisa menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi. Tetapi, mereka secara bertahap akan memperlihatkan perkembangan jika dirangsang dengan tepat.
Baca Juga:Unik! Resep Sayur Bayam Kuah Santan Gurih dan LezatResep Mochi Bites Viral Tiktok! Cocok untuk Kudapan Akhir Pekan
Kemudian, anak autis bisa menyebutkan beberapa kata, tapi tidak menggunakannya untuk berkomunikasi. Mereka cenderung akan mengucapkan kata yang diketahui secara berulang-ulang untuk dirinya sendiri.
Dikutip dari Sehatq, orangtua juga bisa menemukan beda anak speech delay dengan autis dari bentuk komunikasinya.
Anak yang punya speech delay suka mengoceh dan menunjukkan bahasa tubuh untuk berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Ia akan menunjuk, menarik ke arah yang diinginkannya, dan terhubung dengan orang lain.