PASUNDAN EKSPRESĀ – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadinya 20 kali gempa susulan di Yogyakarta pada hari Jumat (30/6/2023).
Gempa-gempa susulan tersebut memiliki magnitudo antara 3,0 hingga 4,2.
“Dari hasil pemantauan BMKG hingga pukul 21.30 WIB, terdapat 20 kali gempa susulan dengan magnitudo berkisar antara 3,0 hingga 4,2,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi persnya di Jakarta pada hari Jumat.
Dwikorita kemudian menjelaskan bahwa gempa sebelumnya terjadi di wilayah Samudera Hindia, di sebelah selatan Yogyakarta pada pukul 19.57 WIB.
Baca Juga:Serial dan Film Terbaru di Netflix Bulan Juli 2023, Banyak yang Seru dan Sayang untuk DilewatkanGoogle Mengumumkan Rencana Blokir Berita Kanada untuk Menghindari Pembayaran kepada Penerbit Berita
Awalnya, BMKG mencatat gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 6,4 dan kedalaman 25 kilometer, namun kemudian kekuatannya direvisi menjadi magnitudo 6,0 dengan kedalaman 67 kilometer.
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi atau tumbukan Lempeng Indo-Australia atau Lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia.
“Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau patahan naik,” ujarnya.
Gempa ini dirasakan oleh masyarakat di beberapa daerah, yaitu Bantul, Tulungagung, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek dengan skala intensitas IV MMI. Sementara itu, skala intensitas III hingga IV MMI dirasakan di Karangkates.
Klaten, Kediri, Kulon Progo, dan Wonogiri. Skala intensitas III dirasakan di Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto, Mojokerto, Pacitan, Gresik, Malang, Salatiga, dan Jepara. Sedangkan skala intensitas II hingga III MMI dirasakan di wilayah Lumajang, Ngawi, Blora, dan Bandung.
Menurut BMKG, skala intensitas IV MMI berarti gempa masuk kategori ringan dan dapat dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, serta membuat jendela dan pintu berderik.
Skala III MMI menunjukkan bahwa gempa tergolong lemah dan hanya menimbulkan getaran di dalam rumah seperti adanya truk yang melintas, sedangkan skala II MMI menunjukkan getaran yang dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.