Hasil survei pada tahun 2018 menunjukkan adanya semburan panas dari batuan cair yang muncul di bawah Samudra Hindia dan berkontribusi pada pembentukan bentuk penyok yang besar.
Rekonstruksi Pembentukan Geoid Rendah
Namun, untuk merekonstruksi geoid rendah pada tahap awalnya, diperlukan pandangan yang lebih luas.
Oleh karena itu, Pal dan Ghosh melakukan penelusuran kembali terkait pembentukan geoid masif dengan menggunakan model komputer
yang memodelkan pergerakan lempeng tektonik di atas mantel Bumi yang panas dan lengket selama 140 juta tahun terakhir.
Baca Juga:Ternyata Hati/Liver Bisa Meregenerasi Diri? Penemuan Terbaru Bidang BiologisProfil Lengkap Ivan Fresneda: Pemain Sepak Bola Muda Berbakat Asal Spanyol
Pada saat itu, lempeng tektonik India baru saja mulai berpisah dari benua super Gondwana dan memulai perjalanannya ke arah utara.
Ketika lempeng India maju, dasar laut Samudra Hindia yang disebut Laut Tethys tenggelam ke dalam mantel Bumi, dan Samudra Hindia terbentuk di belakangnya.
Melalui simulasi menggunakan lebih dari selusin model komputer tentang pergerakan lempeng dan mantel,
Pal dan Ghosh membandingkan bentuk geoid rendah yang diprediksi oleh model tersebut dengan pengamatan bentuk penyok yang sebenarnya.
Semua model yang mereproduksi geoid rendah Samudra Hindia dalam bentuk saat ini memiliki satu kesamaan, yaitu adanya semburan magma panas dan berkepadatan rendah yang melayang di bawahnya. Selain itu, struktur mantel yang khas juga berperan dalam membuat geoid menjadi rendah jika semburan tersebut mencapai kedalaman pertengahan mantel.
“Secara singkat, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa untuk mencocokkan bentuk dan amplitudo geoid rendah yang diamati, semburan tersebut harus cukup apung untuk mencapai kedalaman pertengahan mantel,” tulis kedua peneliti tersebut.
Gumpalan pertama muncul sekitar 20 juta tahun yang lalu di selatan Samudra Hindia yang memiliki geoid rendah, dan sekitar 10 juta tahun setelah Laut Tethys tenggelam ke dalam mantel bawah. Ketika semburan magma bergerak di bawah litosfera dan mendekati semenanjung India, geoid rendah semakin intensif.
Namun, beberapa peneliti yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut masih meragukan hasil tersebut. Mereka menyatakan bahwa belum ada bukti seismografi yang jelas mengenai keberadaan semburan yang disimulasikan di bawah Samudra Hindia.