PASUNDAN EKSPRES – Panji Gumilang, seorang tokoh terkenal di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, diduga mengajarkan sejumlah ajaran kontroversial kepada para santri.
Namun, ajaran yang dia sampaikan diketahui menyimpang dari syariat Islam dan dapat mendapat tuduhan penistaan agama.
Read more:
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Ungkap Polemik Ponpes Al-Zaytun “Aset yang Meresahkan”
Baca Juga:Mau Tahu Cara Ambil 1 Juta dari Generator Saldo DANA Gratis Tanpa Verifikasi dan Login di Website? Buruan Coba di SINI!289 Rekening Mencurigakan Panji Gumilang Sedang Dikembangkan oleh PPATK
Pandangan Pemerhati Pesantren “Najih Arromdloni”
Melansir dari laporan yang disampaikan melalui Program Catatan Demokrasi TvOne, Panji Gumilang sering kali menafsirkan Al-Quran secara keliru.
Pemerhati Pesantren, Najih Arromadloni, telah mengungkapkan bahwa Panji Gumilang mengajarkan tafsiran Al-Quran yang menyimpang dari ajaran yang sebenarnya.
Salah satu contohnya adalah ajarannya bahwa wanita tidak harus dinikahi.
Najih Arromadloni menjelaskan, “Panji ini (Pimpinan Ponpes Al Zaytun), senang sekali menafsirkan Al-Quran sesuai dengan keinginannya, misalnya dia mengatakan bahwa wanita tidak harus dinikahi, yang penting adalah digauli dengan baik. Katanya itu berdasarkan Al-Quran.”
Namun, Najih menambahkan bahwa tafsiran tersebut sebenarnya hanya berlaku untuk suami istri.
Read more:
Selain itu, Pemerhati Pesantren juga memberikan penjelasan bahwa terdapat berbagai bukti kejahatan yang melibatkan Panji Gumilang.
“Banyak videonya, dan kami memiliki bukti-bukti tersebut yang akan disampaikan di pengadilan.
Ini merupakan perdebatan yang sedang berlangsung, dan keputusan akhir akan ditentukan oleh pemerintah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca Juga:Cepetan! Ada 13 Game Online Penghasil Saldo DANA yang Jarang Kamu TahuPonpes Al Zaytun Punya 256 Rekening Dengan 6 Nama Berbeda, Ungkap Mahfud MD
Apakah Panji diizinkan untuk menafsirkan Al-Quran sesuai dengan keinginannya akan diputuskan oleh pemerintah,” ungkap Najih Arromadloni.
Oleh karena itu, Najih menekankan bahwa tanggung jawab mereka sebagai intelektual adalah untuk menyelamatkan umat yang telah disesatkan.
“Tugas kita sebagai intelektual adalah untuk menyelamatkan umat yang telah disesatkan oleh pendapat-pendapat Panji Gumilang. Tidak ada gunanya menyembunyikan informasi ini karena publik sudah mengetahuinya,” kata Najih Arromadloni.
Read more:
289 Rekening Mencurigakan Panji Gumilang Sedang Dikembangkan oleh PPATK
Bukti-Bukti dan Saksi Ajaran Ponpes Al Zaytun
Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) sendiri telah mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung klaim tersebut.