Pasar Keuangan Indonesia Menguat, Rupiah Kembali Bertaji di Dunia Saham

Pasar Keuangan Indonesia Menguat, Rupiah Kembali Bertaji di Dunia Saham
Pasar Keuangan Indonesia Menguat, Rupiah Kembali Bertaji di Dunia Saham
0 Komentar

Pernyataan dari Bank Indonesia (BI) yang menegaskan komitmennya dalam menjaga nilai tukar rupiah juga turut mendorong penguatan mata uang Indonesia ini. Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI pada Senin (10/7/2023), menegaskan bahwa BI akan terus memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar melalui intervensi ganda dan operasi twist.

Di pasar saham Amerika Serikat, indeks utama seperti Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq juga menguat. Para pedagang menantikan data inflasi utama yang dijadwalkan akan dirilis pada hari ini, Rabu (12/7/2023). Saham perusahaan seperti Salesforce dan Activision Blizzard juga mengalami kenaikan setelah mengumumkan berbagai berita positif terkait perusahaan masing-masing.

Data inflasi yang akan dirilis pada bulan Juni ini akan memberikan gambaran mengenai keberlanjutan penurunan inflasi. Data inflasi ini akan mempengaruhi keputusan mengenai arah suku bunga di masa depan. Investor telah memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan Juli.

Baca Juga:Kontra Terus Berlanjut Walau RUU Kesehatan Telah SAH!Bocoran Komik One Piece Chapter 1087: Pertarungan Epik Garp vs. Kuzan, Siapakah yang Akan Menang?

Namun, masih terdapat ketidakpastian di kalangan pelaku pasar mengenai kebijakan bank sentral pada pertemuan bulan September. Data pekerjaan yang kuat pada pekan lalu menimbulkan kekhawatiran bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga setelah jeda pada bulan Juni.

Dalam pandangan beberapa ekonom, inflasi yang terus menurun saat ini masih belum cukup baik bagi The Fed. The Fed masih khawatir dengan adanya kenaikan inflasi yang berkelanjutan. Beberapa ekonom memperkirakan adanya resesi ekonomi jika The Fed terus menaikkan suku bunga hingga tingkat pengangguran meningkat dan pertumbuhan upah jauh di bawah 4%.

Pada perdagangan hari ini, IHSG berpotensi menguji resisten di level 6.800 dengan area support terdekat di 6.700. Terdapat beberapa sentimen baik dari dalam maupun luar negeri yang berpotensi menjadi penggerak IHSG pada hari ini. Sentimen dari luar negeri seperti penguatan indeks Wall Street juga memberikan dampak positif terhadap pasar saham di Indonesia.

Penguatan Wall Street dikarenakan harapan bahwa inflasi di AS akan kembali menurun menjadi sekitar 3%. Jika dilihat dari konsensus ekonom, diperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS per Juni akan turun menjadi 3,1% (year on year/yoy) dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4% (yoy), menandai laju tahunan terendah sejak Maret 2021.

0 Komentar