Pasar Keuangan Indonesia Menguat, Rupiah Kembali Bertaji di Dunia Saham

Pasar Keuangan Indonesia Menguat, Rupiah Kembali Bertaji di Dunia Saham
Pasar Keuangan Indonesia Menguat, Rupiah Kembali Bertaji di Dunia Saham
0 Komentar

Pelemahan inflasi ini juga terlihat pada CPI inti yang diperkirakan akan turun menjadi 5% dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,3%.

Di sisi lain, data inflasi dari sudut pandang produsen dan grosir, yang disebut sebagai Indeks Harga Produsen (PPI), diperkirakan akan naik sebesar 0,2% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya, yang akan menjadi kenaikan tahunan terkecil sejak September 2020. Hal ini juga berbeda jauh dengan puncak kenaikan sebesar 11,7% yang terjadi pada Maret tahun lalu.

Jika CPI dan PPI benar-benar mengalami penurunan, hal tersebut menjadi sinyal kuat bahwa ekonomi Amerika Serikat akan melemah. Pelemahan ekonomi ini dapat menyebabkan penurunan pasaran tenaga kerja yang saat ini masih menghangat, sehingga inflasi juga akan terus melemah dan mendekati target yang ditetapkan oleh The Fed, yaitu 2%.

Baca Juga:Kontra Terus Berlanjut Walau RUU Kesehatan Telah SAH!Bocoran Komik One Piece Chapter 1087: Pertarungan Epik Garp vs. Kuzan, Siapakah yang Akan Menang?

Dari dalam negeri, pengesahan RUU Kesehatan menjadi Undang-Undang memiliki potensi untuk memberikan dampak positif terhadap saham sektor kesehatan, seperti rumah sakit pada pasar keuangan Indonesia. Pada perdagangan kemarin, saham RS Siloam PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mengalami kenaikan sebesar 9,89% menjadi Rp2.000/saham. Saham PT Bundamedik Tbk (BMHS) juga melonjak sebesar 5,03% menjadi Rp376/saham.

Tak hanya itu, saham-saham seperti PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Royal Prima Tbk (PRIM), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) juga mengalami kenaikan yang signifikan.

Menurut riset CGS CIMB oleh Ryan Winipta, pengesahan regulasi ini akan memberikan dampak positif bagi rumah sakit, karena akan meningkatkan jumlah dokter dalam negeri dan luar negeri yang tersedia. Dalam jangka panjang, hal ini diharapkan dapat meningkatkan lalu lintas pasien, tingkat hunian rumah sakit, dan pada akhirnya margin EBITDA.

Namun, dampak dari regulasi ini baru akan terasa dalam jangka waktu yang lebih panjang, sekitar 3-4 tahun ke depan setelah RUU tersebut diterapkan secara resmi dan jumlah dokter yang tersedia semakin meningkat.

Berikut adalah beberapa agenda dan rilis data ekonomi yang akan dihadapi pada hari Rabu (12/7/2023):

0 Komentar