KAB. GARUT – Kepolisian Resor (Polres) Garut menggelar acara Lepas Sambut Kepala Polres (Kapolres) Garut dari AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada AKBP Rohman Yongky Dilatha, di Ballroom Hotel Santika, Kabupaten Garut, Kamis malam (13/07/2023).
Bupati Garut menyampaikan, pihaknya akan melepas dengan penuh kehormatan AKBP Rio Wahyu Anggoro, karena ia menilai walaupun hanya menjabat sebagai Kapolres Garut sekitar 6 bulan lamanya, tetapi memberikan kesan di hati masyarakat Kabupaten Garut.
AKBP Rio sendiri, seusai mengabdikan diri di Kabupaten Garut, kini menjabat sebagai Kapolres Bogor, di mana Kabupaten Bogor ini memiliki penduduk yang lebih banyak dibanding Kabupaten Garut.
Baca Juga:PKK Jabar Intens Ajak Masyarakat Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan SehatReklame Kampanye Bisa Dicopot Jika Langgar Ketentuan
“Meskipun demikian, kami mendoakan bapak sukses di tempat yang baru, sekali lagi atas nama Pemerintah Kabupaten Garut, semua tokoh-tokoh yang hadir di sini, kami mengucapkan selamat jalan dan terima kasih atas pengabdiannya,” ujarnya.
Ia juga menyambut AKBP Rohman Yongky Dilatha yang akan menjabat sebagai Kapolres Garut baru menggantikan AKBP Rio Wahyu Anggoro.
Rudy mengungkapkan kehadiran AKBP Yongky sebagai keluarga, dan ia menilai AKBP Yongky akan nyaman, karena di Kabupaten Garut alim ulamanya selalu menentramkan, organisasi masyarakatnya juga menentramkan, dan dirinya mengajak AKBP Yongky untuk bersinergi bersama dengan TNI dan pemerintah daerah guna menyelesaikan masalah-masalah yang ditugaskan oleh negara.
“Tentu akan meneruskan apa yang sudah ditorehkan oleh Pak Rio, dan selama saya jadi Bupati Garut dengan sekian Kapolres, semua Kapolres mempunyai reputasi profesional yang luar biasa,” ungkapnya.
Kapolres Garut lama, AKBP Rio Wahyu Anggoro, menuturkan walaupun dirinya hanya menjabat sebagai Kapolres Garut selama 6 bulan saja, tapi ia mengaku berkesan selama mengabdikan diri di Kabupaten Garut.
Ia juga mengatakan, pengalaman menjabat sebagai Kapolres di Kabupaten Garut merupakan pengalaman yang paling berharga sepanjang karirnya.
AKBP Rio mengatakan, Kabupaten Garut ini memiliki hampir 1.800 pondok pesantren, sehingga apa yang ia dilakukan diawal adalah berkolaborasi dengan mengikutsertakan para kyai hingga para alim ulama guna mencapai suatu harmonisasi.
Baca Juga:Pertemuan Kemitraan Potensi Kerja Sama untuk Wahana Publik Jabar Command CenterSukamiskin Wakili Jabar Lomba , Atalia: Sentuhan Perempuan Jadi Tolok Ukur
“Kami coba untuk berkolaborasi, berkoordinasi, dan berkomunikasi, dengan seluruh stakeholder terkait, dengan mengikutsertakan para kyai, para pangersa, para alim ulama, untuk bagaimana kita mencapai suatu harmonisasi, harmoni untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di Kabupaten Garut,” katanya.