PASUNDAN EKSPRES – Pada umumnya, wanita mengalami menstruasi setiap satu bulan sekali.
Seperti yang diketahui, kesuburan wanita akan semakin menurun seiring bertambahnya usia.
Nah, sebelum mencapai waktu menopause wanita mengalami perimenopause terlebih dahulu.
Perimenopause adalah waktu saat tubuh wanita mengalami transisi alami menuju menopause.
Baca Juga:8 Tools AI untuk Tingkatkan Penjualan di Medsos, Coba Yuk!Resep Kroket Kentang Enak Lembut Anti Gagal, Mudah Buatnya
Setiap wanita pasti akan mengalami perimenopause meski pada usia yang berbeda-beda.
Ada yang mengalami perimenopause di usia 40-an, ada pula yang mengalaminya pada pertengahan 30-an.
Berikut penjelasan tentang apa menstruasi tidak teratur pertanda gejala perimenopause?
Apa itu Perimenopause?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perimenopause adalah masa di mana tubuh wanita mengalami transisi alami menuju menopause.
Selama perimenopause, tingkat estrogen dalam tubuh wanita akan naik dan turun secara timpang.
Gejala perimenopause sama dengan menopause, seperti munculnya hot flashes, masalah tidur dan kekeringan pada vagina.
Melansir dari halodoc katanya perimenopause juga ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur.
Gejala Perimenopause
1. Tulang Rapuh
Menurunnya kadar estrogen membuat wanita mulai kehilangan tulang lebih cepat daripada pembentukan tulang.
Baca Juga:Resep Soto Ayam Bening Sederhana, Lezatnya Bikin Nagih!Resep Nasi Goreng Sederhana untuk Pemula, Anti Ribet!
Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit yang menyebabkan tulang rapuh atau osteoporosis,
2. Perubahan Suasana Hati
Perubahan suasana hati, lekas marah atau peningkatan risiko depresi dapat terjadi selama perimenopause.
Penyebab gejala ini mungkin disebabkan oleh gangguan tidur yang dipicu oleh hot flashes.
3. Munculnya Hot Flashes dan Masalah Tidur
Hot flashes atau semburan panas sering terjadi selama perimenopause. Semburan panas terjadi ketika seorang wanita merasa hangat secara tiba-tiba, sehingga mengeluarkan keringat yang cukup banyak.
Biasanya, rasa hangat ini dirasakan pada bagian wajah, leher dan dada. Intensitas, panjang, dan frekuensinya bervariasi pada setiap wanita.
Masalah tidur sering disebabkan oleh hot flashes yang membuat wanita berkeringat di malam hari.
4. Menurunnya Kesuburan
Saat ovulasi menjadi tidak teratur, kemampuan seorang wanita untuk hamil otomatis menurun.
Namun, selama mengalami menstruasi, kehamilan masih mungkin terjadi.
Jika wanita ingin menghindari kehamilan, gunakan alat kontrasepsi sampai tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan.
5. Perubahan Vagina dan Kandung Kemih
Saat kadar estrogen berkurang, jaringan vagina wanita mulai kehilangan lubrikasi dan elastisitas.