SUBANG-Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang menawarkan wisata edukasi kearipan lokal. Kini, Desa Cibuluh telah dikenal sebagai desa wisata.
“Desa wisata ini berawal dari program BUMDes yang kemudian dibentuklah desa wisata,” ungkap Ketua DPD Desa Cibuluh, Samrudin Edi Nuryasin SPd.
Dengan memanfaatkan fotensi yang dimiliki, pemerintah Desa Cibuluh berinisiatif untuk menjadikan Desa Cibuluh sebagai objek wisata edukasi. Menawarkan keberagaman budaya adat istiadat yang biasa dilakukan warga Desa Cibuluh dalam kesehariannya.
Baca Juga:2.500 Warga Ajukan Permohonan Surat Keterangan Miskin, Pemda Jamin Biaya PengobatanBupati Anne: Kita Tidak Boleh Berhenti Bekerja Layani Masyarakat
“Salah satunya seperti bertani, UMKM yang memproduksi makanan khas daerah dan lain sebagainya. Hal tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kearipan lokal desa Cibuluh kepada wisatawan,” ujarnya.
Salain itu salah satu moment yang ditunggu tunggu masyarakat Desa Cibuluh yaitu Festival Tujuh Sungai yang diselenggarakan setahun sekali pada bulan November.
Sungai tersebut meliputi Sungai Cikembang, Cinyaro, Cilandesan, Citeureup, Cileat, Cikaruncang dan Cipunagara yang bertemu jadi satu di Ciseupan, tempat diselanggarakannya festival.
Festival tujuh sungai menampilkan berbagai kesenian diantaranya, syukur sungai, aktraksi sungai dan kesenian khas daerah lain nya.
Adapun destinasi lainnya yang wajib dikunjungi yaitu ada saumbulan, tepaseuweu, pasir hidang malang, saung batu Lika, monumen pejuang 45, wisata air dan gunung aseupan.
Banyaknya potensi wisata yang ada di Desa Cibuluh Samrudin berharap ke depannya bisa lebih dikembangkan agar wisatawan yang berkunjung semakin meningkat.(acp/ysp)