PASUNDAN EKSPRES – Pagi itu, suasana di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, terasa sedikit gempar ketika petugas penagih utang yang mengaku berasal dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) datang mengetuk pintu rumah Ima Sri Budiyanthi (31), warga setempat.
Ima, dengan rasa heran, bertemu dengan petugas tersebut dan disampaikan bahwa mereka mencari adik iparnya, Lina Marlina, karena tercatat memiliki utang. Namun, Lina dengan tegas membantah pernah berutang di PNM.
Terkejut dengan informasi ini, Ima segera menceritakan kepada Lina tentang kunjungan penagih utang tersebut. Lina merasa sangat terkejut karena sama sekali tidak pernah berhutang di PNM, seperti yang diberitakan oleh petugas.
Baca Juga:PNM Garut Buka Suara Terkait Dugaan Warga Garut yang Tiba-tiba Punya Utang Padahal Tidak Pernah Pinjam UangKronologis Warga Garut Tiba-tiba Punya Utang Tanpa Pinjam Uang, Kisah Ajaib yang Membuat Geger
Namun, kejutan berikutnya datang ketika Ima melakukan pengecekan ke kantor PNM Garut.
Ternyata, tujuh warga desanya tercatat memiliki pinjaman di perusahaan tersebut berdasarkan data KTP yang ada di ponsel Pak RT.
Yang lebih mengejutkan lagi, Ima sendiri juga tercatat memiliki utang. Bahkan, istri Pak RT dan beberapa warga lainnya yang ada di HP-nya juga terdaftar memiliki utang.
“Saat dicek dari KTP, ternyata datanya sama. Saya penasaran, saya cek KTP saya, ternyata saya juga punya utang. Pak RT yang bawa KTP istrinya juga cek, ternyata istri Pak RT juga punya utang. Terus ada beberapa KTP warga di HP (handphone) Pak RT, dicek ternyata juga punya utang,” ungkap Ima saat ditemui di rumahnya bersama suaminya di Garut, Jumat (21/7/2023).
Ima dan suaminya kemudian mengonfirmasi langsung kepada tujuh warga tersebut untuk memastikan kebenaran dari adanya dugaan utang. Namun, semua dari mereka dengan tegas membantah pernah meminjam uang dari PNM.
Merasa curiga dengan kejadian ini, Ima dan suaminya melaporkan insiden yang mencurigakan ini ke pemerintah desa dan menghubungi petugas PNM.
Namun, hal yang terungkap dalam laporan mereka sangat mengagetkan, karena ratusan warga desa tersebut tercatat telah mencairkan kredit pinjaman sebesar dua juta rupiah sejak Oktober 2022, berdasarkan data kredit PNM.
Baca Juga:Perumda Tirta Rangga Subang Manfaatkan Teknologi untuk Optimalisasi Pelayanan dan EfisiensiTips & Trik Cara FYP TikTok, Kalau Sudah Paham, Gak Butuh Waktu Lama Buat Kamu Terkenal
Namun, dalam satu bulan terakhir, mereka belum melunasi sebesar Rp850.000 dari pinjaman tersebut.