Selain itu, para warga juga mendesak untuk mengungkap pelaku di balik pencatutan nama-nama mereka.
Kasus ini sangat serius, karena melibatkan data pribadi mereka.
“Kami ingin menyelidiki dari mana data kami bocor. Ini bukan hanya satu atau dua orang, melainkan hampir 407 orang di desa ini,” ungkap Ima.
Ima curiga bahwa kasus ini tidak mungkin dilakukan oleh satu orang saja, dan ia menduga ada keterlibatan orang dalam di PNM.
Baca Juga:Perumda Tirta Rangga Subang Manfaatkan Teknologi untuk Optimalisasi Pelayanan dan EfisiensiTips & Trik Cara FYP TikTok, Kalau Sudah Paham, Gak Butuh Waktu Lama Buat Kamu Terkenal
“Karena untuk mendapatkan pinjaman, harus ada penggunaan KTP dan KK asli. Namun, dalam kasus ini, mereka menggunakan fotokopi KK dan KTP serta dokumen palsu yang disetujui oleh pihak PNM. Itu juga dilakukan saat pencairan,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Urusan Umum Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kartini, membenarkan bahwa ratusan warga mendadak terdaftar sebagai debitur PNM.
Hal ini sangat mengherankan karena warga tersebut tidak pernah mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan tersebut.
“Benar, banyak warga yang terdaftar dalam data pinjaman PNM, tetapi mereka tidak merasa pernah meminjam. Jumlahnya mencapai 407 orang yang tersebar di enam RW,” ungkap Kartini.
Pihak desa telah menghadirkan PNM bersama ketua rukun tetangga (RT) dan ketua rukun warga (RW) untuk melakukan klarifikasi.
Tujuannya adalah untuk mengetahui penyebab mengapa nama-nama warga tiba-tiba tercatat sebagai debitur.
“Kami masih menyelidiki penyebab kejadian ini,” tegas Kartini.
Kepala Polres Garut, AKBP Rohman Yonky, mengakui telah melakukan pendalaman terkait kasus ini.
Baca Juga:Owalah, Ini Ternyata Penyebab Video TikTok Tidak FYP, Yuk Perhatikan Biar Kamu jadi ViralLink Download Film The Childe yang Ramaikan Penonton Indonesia, Debut Kim Seon Ho Sukses Memikat Hati
Polisi juga telah membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang merasa dirugikan atas kasus ini.
“Kami sudah melakukan pendalaman dan membuka posko pengaduan di polsek dan polres,” kata Rohman pada Rabu (19/7/2023).
Rohman menyatakan bahwa hingga saat ini polisi belum menerima laporan resmi, baik dari warga maupun dari PNM.
Namun, pihak kepolisian akan tetap melakukan tindak lanjut terkait masalah ini.
“Kami terus memperbarui data mengenai jumlah korban dan pihak yang dirugikan dalam kasus ini,” tambahnya.
Fokus utama polisi saat ini adalah memastikan situasi di wilayah Desa Sukabakti tetap aman dan terkendali.