PASUNDAN EKSPRES – Dyah Aristy Kusuma Putri yang hidup sebatang kara di dalam rumah reyot yang tak layak huni di kawasan Jakarta Utara.
Wanita paruh baya yang disapa putri itu tinggal di rumah milik orang tua angkatnya sejak tahun 1979.
Kondisi putri saat ini masih bisa berkomunikasi namun beberapa kali terlihat linglung saat diajak bicara dan kurang nyambung saat diajak berkomunikasi.
Baca Juga:4 Manfaat Buah Sirsak Untuk Kesehatan, Si Asam Yang Bergizi Tinggi5 Pantai Di Subang Yang Wajib Kamu Datangi Saat Liburan, Mempunyai Pesona Surga Yang Eksotis
Ia bercerita sempat tinggal di AS dari tahun 2003 hingga 2006, ia juga sempat tinggal di Hokaido Jepang. ia juga sempat mengatakan sempat tinggal di Amerika Sertikat.
Putri mengaku saat pertama kali kembali tinggal di rumah itu, kondisi huniannya ini masih layak untuk ditinggali. Namun perlahan-lahan rumah yang ditempatinya itu mulai rusak hingga kondisinya sangat memprihatinkan seperti sekarang.
“Awalnya bagus rumah ini (masih layak huni) kemudian satu per satu mulai rusak,” jelasnya.
Terdapat beberapa bagian rumahnya yang dibatasi oleh sebuah tembok abu-abu tanpa pagar. Ada juga puing-puing tempok dan ranting pohon yang sudah hancur.
Putri mengaku pernah menjadi model hingga pramusaji saat masih berkuliah, ia juga menceritakan pernah menempuh S1 dan S2 di fakultas hukum di salah satu universitas swasta di Jakarta.
Saat berkuliah putri sering diejek oleh teman-temannya, karna hal itulah putri bertekat untuk membuktikan kepada teman-temannya bahwa penampilannya tidak seburuk yang dikatakan mereka.
Dengan tekatnya yang kuat putri mengikuti beberapa lomba kecantikan, dari sanalah putri mempunyai kesempatakan untuk bekerja sebagai model majalah.
Baca Juga:6 Wisata Di Subang Yang Lagi hits, Cocok Dijadikan Referensi Untuk Liburan Bersama Keluarga7 Manfaat Wardah Lightening Serum Ampoule, Cek Manfaat dan Kandungannya Di Sini!
“Saya pertama (jadi) model majalah. Pertama itu model majalah baju renang, dulu ada namanya majalah swimming, terus di Indonesia ada namanya majalah popular, ada juga popularity, ada lagi majalah fesyen,” ungkap Putri.