BANDUNG BARAT-Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023 di SMK Negeri Pertanian Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami peningkatan. Terhitung, sebanyak 324 siswa telah terseleksi masuk.
Kepala SMKN Pertanian Lembang, Edi Gunawan mengatakan, adanya peningkatan jumlah peserta didik tahun 2023 ini dikarenakan adanya upaya dari pihak sekolah untuk membuka mindset orang tua siswa khususnya dalam mengenalkan dunia pertanian yang sudah banyak mengalami kemajuan.
“Alhamdulillah untuk PPDB pencapaian meningkat terus. Kami edukasi masyarakat bahwa sekolah pertanian sangat bagus sehingga orang tua tidak perlu ragu untuk menyekolahkan anaknya di sini,” ucap Edi saat ditemui, Rabu (26/7).
Baca Juga:PPK Pamanukan Maksimalkan Sosialisasi PemiluAyah Tega Setubuhi Anak Kandung Saat Istri Baru Melahirkan
Adapun pendekatan yang dilakukan SMKN Pertanian Lembang, dia menuturkan, melalui upaya memperkenalkan teknologi pertanian kepada masyarakat yang sudah banyak mengalami perkembangan sehingga bertani tidak harus dengan cara-cara tradisional. “Di sekolah kami sudah mengadopsi berbagai teknologi pertanian, salah satunya Smart Farming Android. Jadi sistem pengairan untuk tanaman di Green House itu sudah bisa dikendalikan melalui gawai,” ungkapnya.
Dipaparkan Edi, SMKN Pertanian Lembang memiliki tiga jurusan yakni, Jurusan Agrabisnis Pengelolaan Hasil Pertanian (APHP), Jurusan Agrabisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), serta Jurusan Landscape dan Pertamanan yang pada tahun 2021 lalu menyabet gelar juara satu Landscape Pertamanan tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar). “Sudah menang landscape di tingkat Jabar, langsung mewakili Jabar ke tingkat nasional.
Alhamdulillah mendapat rangking enam tapi kita akan terus mengembangkan dan berinovasi agar di kompetisi nanti, baik di tingkat provinsi maupun nasional, kami bisa menyabet rangking juara,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Kepala SMKN Pertanian Lembang Bidang Kesiswaan, Siti Shyabibah menuturkan, pada PPDB tahun 2023, SMKN Pertanian Lembang membuka sembilan rombongan belajar (Rombel) yang semuanya sudah terisi penuh. “Alhamdulillah semuanya penuh bahkan, banyak yang gak lolos, gak diterima karena memang kita batasi sebab kalau tidak memadai untuk pembelajaran kan kasihan, jadi memang terkendala fasilitas ruang kelas dan kasihan juga nantinya untuk jam mengajar guru-guru disini jadi melampaui batas,” terangnya.
Dijelaskan Siti, SMKN Pertanian Lembang menanamkan kepada para siswa agar pasca lulus, para siswa mampu berdikari dan mengembangkan dunia pertanian sebagaimana yang diajarkan pihak sekolah. “Alhamdulillah, tidak sedikit alumni SMKN Pertanian Lembang yang bergelut di wirausaha pertanian, ada juga yang melanjutkan pendidikan pertanian di jenjang yang lebih tinggi,” katanya.