KAB. GARUT – Bupati Garut Rudy Gunawan menerima audiensi dari pihak Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu untuk membahas rencana pelaksanaan pembangunan gedung Unit Pelayanan Fungsional (UPF) Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Bandung.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Pamengkang (25/7/2023) Direktur RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu, Tri Fajari menyampaikan audiensi secara khusus membahas integrasi antara RS. Paru Dr. H. A. Rotinsulu dengan BBKPM Bandung.
Sebelumnya, rumah sakit ini telah mendapatkan hibah dari Pemdakab Garut untuk pembangunan di area Astana Kalong, Jalan Pembangunan, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul.
Baca Juga:TKSK Bangun 43 Rutilahu, Bantu Warga Tak Layak Huni dan Angkat Harapan Mak MumukPemdakab Bogor Lepas 76 Anggota Pramuka ke Jambore Dunia di Korea Selatan
Menurut Tri, pembangunan rumah sakit paru ini akan mempermudah akses pelayanan bagi penderita penyakit TB Paru di Kabupaten Garut.
Dengan adanya fasilitas kesehatan yang lebih lengkap, diharapkan pasien dapat menerima perawatan yang baik dan cepat.
“Karena kita bekerja sama, bukan bekerja sama dalam kaitan integrasi ini Rumah Sakit Rotinsulu dapat menerima rujukan secara langsung dari PPK (Pemberi Pelayanan Kesehatan) 2, dalam hal ini adalah dari Balai Paru Garut,” ujarnya.
Tak hanya itu, Tri Fajari juga mengajak seluruh masyarakat untuk lebih proaktif dalam memeriksakan kesehatan paru-paru mereka setelah Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu beroperasi di Kabupaten Garut.
Ia berpesan agar masyarakat tidak perlu malu atau ragu untuk datang berobat jika merasakan kelainan pada paru-paru mereka.
Menurutnya, pelayanan TB Paru adalah program nasional yang bertujuan untuk memberantas penyakit tersebut dengan cepat.
“Karena stigma malu kan, karena pasien-pasien merasa menyembunyikan daripada penyakit tersebut, sebetulnya nggak usah malu, kita juga sudah mempunyai program-program nasional sehingga dapat dieleminasi lebih cepat,” pungkasnya. (Diskominfo Garut/Fauziah Ismi)