PASUNDAN EKSPRES – Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan dengan 38 Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 1 Golkar di Bali pada hari Minggu (30/7/2023).
Dalam pertemuan tersebut, beberapa DPD Golkar mendorong Airlangga untuk mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Salah satunya adalah Ketua DPD 1 Golkar Kalimantan Barat, Maman Abdurahman, yang menyatakan bahwa sebagian DPD Golkar meminta agar partainya berkoalisi dengan Gerindra.
Baca Juga:Peringata Keras DPP PDIP untuk Kader yang Tidak Dukung Ganjar Pranowo Sebagai Capres 2024Selamat, Tribrata Putra, Anak Ferdy Sambo Lulus Akpol 2023, Polri: Semua Warga Indonesia Memiliki Kesempatan yang Sama
“Dalam suasana diskusi santai dan informal, beberapa DPD 1 mendesak agar Golkar berkoalisi dengan Gerindra,” ujar Maman saat dimintai konfirmasi pada Minggu (30/7/2023).
Maman juga mengungkapkan bahwa para DPD Golkar yang mendukung Prabowo menyoroti fakta bahwa Menteri Pertahanan tersebut pernah menjadi kader Golkar.
Selain itu, Golkar juga memiliki pengalaman mendukung Prabowo dalam pemilihan presiden sebelumnya.
Menurut Maman, elektabilitas Prabowo sebagai bakal calon presiden juga menjadi pertimbangan penting.
“Ditambah lagi, menurut rekan-rekan DPD 1 Golkar, elektabilitas Pak Prabowo cukup menjanjikan dan signifikan,” tambahnya.
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut, Airlangga dan Ketua DPD Golkar dari seluruh Indonesia juga membahas penolakan atas rencana penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Posisi Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar sedang digoyang oleh sejumlah pihak eksponen Partai Golkar yang mendorong diselenggarakannya Munaslub untuk menggantikannya.
Mengenai Pilpres 2024, Golkar belum mengambil keputusan mengenai arah dukungannya.
Baca Juga:Jokowi Buka Suara Soal Kisruh KPK dan TNI, Janji Evaluasi Jabatan Sipil oleh MiliterSoal Kisruh TNI dan KPK, DPR Buka Suara
Partai Golkar masih bersikeras ingin Airlangga maju sebagai bakal calon presiden atau bakal calon wakil presiden di Pilpres 2024.
Situasi ini masih menjadi sorotan dan perdebatan di dalam partai.