Sementara Sekda KBB, Ade Zakir membenarkan, jika utang Pemkab Bandung Barat masih memiliki tunggakan utang ke PT SMI, bekas pembangunan infrastruktur wilayah selatan. “Sisanya yang harus kita bayarkan plus bayarnya, sekitar Rp105 miliar lagi. Seluruhnya anggaran yang kita pinjam Rp285 miliar,” jelasnya.
Sisa tunggakan tersebut akan dibayarkan pada tahun 2024 dan hal itu, sudah disepakati dengan PT SMI.
Terkait dengan sangsi pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) jika pelunasan ke PT SMI molor sampai tahun depan, kata Ade, berargumen jika itu hanya pergeseran pembayarannya saja. “Pelaksanaan proyeknya molor satu tahun, akhirnya bergeser juga (pembayarannya),” jelasnya lagi.
Baca Juga:Siap Bertarung di Dapil Neraka, Perang Bintang Incumbent dan Tokoh MasyarakatSteak Nyamas Purwakarta Hadirkan Rasa Bintang Lima
Menanggapi aspirasi lainnya dari Forbat seperti UP Bupati, Wakil Bupati dan Sekda, ia mengatakan jika untuk Wabup dan dirinya tidak diambil. “Kalau saya tidak diambil, kan saya sudah punya tukin (tunggakan kinerja). Hasil analisis Bagian Organisasi, fariabel UP dan tukin hampir sama. Jadi saya nggak berani ambil,” ungkap Ade.
Terkait penataan Kota Lembang, ia menyatakan pihaknya akan terjun ke lapangan dengan sejumlah Perangkat Daerah. “Saya nenyampaikan terima kasih buat yang menyampaikan aspirasi. Saya yakin aspirasi yang disampaikan dengan niat baik,” pungkasnya.
Sementara Bupati KBB Hengky Kurniawan mengatakan, membludaknya utang Pemda KBB dikarenakan adanya upaya untuk merealisasikan berbagai program pembangunan seperti perbaikan infrastruktur jalan, pembangunan Alun-alun, serta pembangunan infrastruktur lainnya. “Mudah-mudahan (berbagai pembangunan infrastruktur) bisa rampung tepat waktu. Kemudian, setelah September mau ke mana? Banyak yang sudah ada di kepala, mulai dari ingin membina PKL, UMKM karena kemarin saya dengan BI bicara soal blueprint bagaimana UMKM ke depan,” kata Hengky saat di Gedung Bupati KBB, Selasa (1/8).
Dengan akan berakhir masa jabatannya, dia menuturkan, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) KBB tetap memegang komitmen mengawal berbagai program yang telah diusulkan pada tahun anggaran 2023-2024. “Ya tentunya karena kolaborasi pentahelix ini tetap kita jalankan,” ungkapnya.
Berkenaan masalah utang Pemda KBB, dia mengungkapkan, kemungkinan Pemda KBB akan bisa melunasi utang termasuk kepada PT SMI sebesar Rp 140 miliar pada tahun 2025 mendatang setelah dirinya tidak lagi menjabat Bupati KBB. “(Tidak ada masalah utang) Itu merupakan harapan bersama karena memang selalu kita sampaikan kepada para OPD, APBD sehat. Tapi, saya melihat dari kondisi hari ini, mungkin di 2025 kita sudah mulai longgar dari sisi fiskal karena utang ke PT SMI lunas,” ujarnya.