Akibat Kekeringan di Pantura, Ratusan Hektare Lahan Sawah ‘Nganggur’

Kekeringan di Pantura
0 Komentar

SUBANG-Kabupaten Subang saat ini tengah menghadapi fenomena iklim El Nino yang salah satu dampaknya adalah kekeringan. Pantai Utara (Pantura) Subang jadi wilayah yang paling rawan mengalami dampak kekeringan akibat El Nino.

Dampak El Nino pun dirasakan oleh petani di kawasan Pantura Subang khususnya, di Desa Rancadaka Kecamatan Pusakanagara yang mengalami kekeringan.

Lahan sawah di Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara tersebut pun terlihat kering dan tak bisa ditanami padi akibat saluran irigasinya mengering, sehingga petani tak bisa menggarap sawahnya.

Baca Juga:Danrem: Prajurit Harus Bijak BermedsosPertunjukan Air Mancur Disambut Antusias, Belum Sejam Tiket Ludes

Menurut salah satu petani di Desa Rancadaka, kekeringan tersebut rutin terjadi setiap tahun, sehingga para petani hanya mampu menanam padi setahun sekali ketika musim penghujan tiba.

Ia mengatakan, sejak Juni 2023, kekeringan sudah melanda lahan pertanian di Desa Rancadaka, dan membuat ratusan hektar sawah tak bisa tanam.

“Dari 700 hektar sawah di Desa Rancadaka, ada sekitar 40 persen atau sekitar 300 hektar sawah di Rancadaka ini tak bisa ditanami karena gak ada air yang mengalir ke pesawahan,” ujar petani Desa Rancadaka Munawar.

Menurutnya, kekeringan ini terjadi karena tak ada air yang mengalir di irigasi ke lahan pesawahan. Sekali pun ada air yang berasal dari sungai tak bisa dialirkan ke pesawahan karena debit air sungai cukup dalam.

“Para petani sudah berusaha menggunakan mesin pompa buat mengairi sawah dengan cara menyedot air sungai, tapi air sungainya gak bisa tersedot karena arinya dalam sdan gak bisa naik ke pesawahan,” kata Munawar.

Ia berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan sodetan Tarum Timur di Kecamatan Compreng agar air bisa mengalir dari Tarum Timur ke lahan pesawahan yanga ada di Kecamatan Pusakanagara dan daerah lainnya.

“Kalau sodetan pembangunannya udah jadi Insya Allah kita gak akan kurang air, karena air buat irigasi kan berasal dari tarum timur yang sumbernya dari Waduk Jatiluhur tersebut,” pungkasnya.

Baca Juga:Pengelola Pasar Panorama Tolak Penataan PKL, Berdampak Buruk pada Pedagang EksistingGebyar Milangkala Desa Ciater Sukses Digelar

Sebelumnya, Bupati Subang H Ruhimat yang biasa disapa Kang Jimat meminta untuk menanggulangi dan mengantisipasi dampak El Nino. Bupati telah memerintahkan para kepala desa, Muspika untuk mengamankan kondisi kekurangan air bagi petani di Subang. Terutama sejumlah wilayah yang rentan kekurangan pasokan air seperti Kecamatan Cipunagara, Compreng, Pusakajaya, Pusakanagara dan sejumlah wilayah lainnya.

0 Komentar