SUBANG-Awal bulan Agustus 2023, mulai marak perdagangan musiman yang menjajakan bendera. Mulai dari Jalur jalan SMP 4, Mayjend Sutoyo, KS Tubun, Pierre Tendean dan lainnya.
Para pedagang yang berasal dari luar Kabupaten Subang tersebut, berharap mendapatkan rezeki setahun sekali dengan menjajakan bendera dan pernak-perniknya.
“Sudah mulai dari tanggal 28 Juli kemarin,” ujar penjual bendera asal Garut, Yudha.
Baca Juga:Akibat Kekeringan di Pantura, Ratusan Hektare Lahan Sawah ‘Nganggur’Danrem: Prajurit Harus Bijak Bermedsos
Menurutnya, di bulan Agustus 2022, ia menjual bendera merah putih dengan pernak-perniknya di tempat yang sama, yaitu di seputar Jalan Mayjend Sutoyo – Subang.
Mulai dari bendera merah putih biasa, umbul-umbul, background, bros hingga gantungan kunci. Ia berharap, bisa mendapatkan penghasilan lebih dibandingkan tahun 2022.
“Tahun 2022, saya bisa dapat Rp3 juta hasil jual bendera beserta lainnya. Pengennya tahun ini bisa lebih,” jelasnya.
Penjual Bendera di KS Tubun – Subang Warga Indramayu, Nono mengatakan, untuk penjualan bendera saat ini sudah mulai banyak yang membeli. Mulai dari pegawai kantoran, pengusaha, hingga masyarakat biasa.
“Bros dan gantungan kunci Rp15.000, bendera merah putih ukuran 1×20 meter Rp35.000, umbul-umbul Rp35.000. Nah, kalau background agak mahal Rp180.000, karena panjangnya mencapai 8 meter” paparnya.
Dijelaskan Nono, bendera dan pernak-pernik yang dijual kebanyakan dari pengusaha musiman, sehingga para pedagang hanya menjualkan saja.
“Ya ada bosnya. Kita cuma menjual saja. Sistemnya persentase, makanya banyak yang jual bendera bukan warga asli Subang,” pungkasnya.
Baca Juga:Pertunjukan Air Mancur Disambut Antusias, Belum Sejam Tiket LudesPengelola Pasar Panorama Tolak Penataan PKL, Berdampak Buruk pada Pedagang Eksisting
Sementara itu Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Subang, Iwan Budianto mengatakan, dalam memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, Pemerintah Daerah Kabupaten Subang akan menggelar berbagai kegiatan dan lomba.
“Tingkat Kecamatan, SKPD, hingga Kabupaten, termasuk upacara,” jelasnya.(ygo/ery)