Lomba Ngarajang, Jaga Tradisi Perajang Tembakau

Lomba Ngarajang, Jaga Tradisi Perajang Tembakau
Lomba Ngarajang, Jaga Tradisi Perajang Tembakau
0 Komentar

KAB. GARUT – Kompetisi Lomba Ngarajang yang diadakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut (5/8/2023) menjadi salah satu event menarik dalam rangkaian Hari Krida Pertanian ke-51 Tahun 2023 tingkat Kabupaten Garut.

Berlangsung di Jalan Kabupaten, Kecamatan Garut Kota, acara ini bertujuan mempertahankan regenerasi perajang tembakau di wilayah ini.

Lomba ini menjadi ajang bagi perajang tembakau pemula usia 15-39 tahun dari 22 kecamatan di Kabupaten Garut untuk memamerkan keterampilan merajang mereka. Penilaian juri mencakup kebersihan pengolahan, teknik irisan, dan kualitas hasil rajangan.

Baca Juga:Plh Wali Kota Bandung: Kepala OPD Wajib Beri Inovasi BerkelanjutanBupati Garut Lanjutkan Pembangunan Tribun Stadion RAA Adiwijaya dengan Ground Breaking Tahap Tiga

Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Garut, Ardhy Firdian menyatakan tujuan lomba adalah mendorong regenerasi perajang tembakau, mengamati Standar Operating Procedure (SOP) yang diterapkan, dan mempertahankan kualitas tembakau molek yang menjadi ciri khas Kabupaten Garut.

“Alhamdulilah untuk pemenang itu dari Kecamatan Banyuresmi, kemudian yang juara kedua itu adalah Kecamatan Cisurupan, dan juara ketiga dari Kecamatan Sukaresmi,” ucap Ardhy.

Sebagaimana maksud dan tujuan dari kegiatan ini, Ardhy menyatakan, pihaknya menginginkan adanya regenerasi para perajang, di mana saat ini kebanyakan para perajang di Kabupaten Garut berusia di atas 50-60 tahun.

“Juga yang paling penting adalah bagaimana mempertahankan kualitas hasil rajangan yang ada di Garut khususnya untuk tembakau mole, karena kita tahu bahwa tembakau mole itu merupakan salah satu ciri khas tembakau yang dihasilkan dari Jawa Barat khususnya dari Kabupaten Garut,” lanjutnya.

Saat ini distribusi tembakau dari Kabupaten Garut sudah hampir ke semua wilayah, terutama ke daerah-daerah yang memiliki sentra pengolahan tembakau atau pabrik rokok seperti ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Dan itu memang banyak yang dijual ke daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur khususnya ke daerah Temanggung, Klaten, daerah Wonosobo, kemudian kalau di Jawa Timur itu daerah Malang, Kediri, bahkan sampai Bojonegoro,” ungkapnya.

Ardhy mengatakan, rata-rata setiap tahunnya Kabupaten Garut menghasilkan 3600-3800 ton tembakau yang setara dengan tembakau mole, di mana proses produksinya tersebar di 24 kecamatan.

Baca Juga:Desa Batulayang Masuk Delapan Besar Best Tourism Village DuniaPojokan 163, Nizar-Zakir-Rahman

“Rata-rata memang di daerah Garut Tengah sampai ke daerah Garut Utara. Kemudian dalam dua tahun terakhir ini ternyata di wilayah selatan juga ada beberapa kecamatan itu yang sudah mulai bisa menanam tembakau, salah satunya mungkin di Kecamatan Cikelet, Mekarmukti, bahkan juga ada di Caringin,” katanya. (Diskominfo Garut/Fauziah Ismi)

0 Komentar