SUBANG-Subang kaya akan alamnya, sehingga banyak sekali orang yang mempergunakannya untuk segala tujuan. Baik untuk bisnis, wisata, hingga medis. Salah satu kekayaan alam yang Subang miliki adalah Air Ajaib Samadhi, air yang berasal dari mata air purba.
Mata air yang sekarang dikenal sebagai Air Ajaib Samadhi itu ditemukan pada tahun 1996. Mata air itu tak sengaja ditemukan ketika melakukan penggalian untuk kepentingan pengairan rumah makan.
“Yang menemukan itu Pak Nata, beliau adalah orang tua kami. Beliau gali ada sekitar 6 sumur. Tapi ada satu yang beda sendiri, airnya asin. Tetapi tidak perih di mata seperti air laut,” jelas Merry, Istri dari pemilik Rumah Makan Bale Endah sekaligus Air Ajaib Samadhi.
Baca Juga:Guru SDN Ciheuleut Terbiasa Mengajar Kurikulum MerdekaPPK Sagalaherang Ajak Siswa Sukseskan Pemilu, Sudah Miliki Hak Pilih
Menurutnya, salah satu pegawai rumah makannya mengidap sakit pinggang. Setelah meminum air tersebut dengan dicampur air putih, keesokan sembuh. Pinggangnya terasa lebih baik.
Tidak sampai di sana, bersama suaminya Irawan, Merry akhirnya memutuskan untuk melakukan tes terhadap air tersebut ke laboratorium. Hasilnya cukup membuat kaget, kandungan PH yang tinggi dan kaya mineral terdapat di mata air temuan orang tuanya tersebut.
“Kami membawanya (Air Ajaib Samadhi) ke laboratorium ITB dan Sucofindo, hasilnya kandungan air ini bebas kuman dan layak minum. Air ini juga mengandung lebih dari 36 mineral yang bermanfaat untuk kesehatan, PH yang terkandung dalam air ini 7,6-8,3 (alkali),” tambahnya.
Memang dari penampilannya, air tersebut memang tidak berbau dan bening. Merry bilang, bahwa selain Air Ajaib Samadhi, di daerah lain seperti Bogor juga ditemukan hal yang serupa. Tetapi air yang keluar tidak sebagus miliknya.
“Dulu sempat ada yang gali di Bogor. Mendengar itu, kita langsung sengaja datang ke sana, tetapi tidak sebagus di sini. Warnanya kuning dan PH-nya tidak cocok untuk dikonsumsi,” ucapnya.
Semenjak saat itu, menurut Merry, Nata berinisiatif untuk membagi-bagikan air ini dan mengemasnya kedalam kemasan berbagai macam untuk dijual sebagai air yang bermanfaat. Setelah itu, Irwan menamakan air tersebut dengan istilah Samadhi.Yang merupakan akronim dari Sumber, Air, Mineral, Alam, Disinfektan Higienis, Indonesia.