Guru SDN Ciheuleut Terbiasa Mengajar Kurikulum Merdeka

SDN Ciheuleut
0 Komentar

SUBANG– SDN Ciheleut merupakan salah satu sekolah di Subang yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Kepala Sekolah SDN Ciheuleut, Suharya mengatakan, SDN Ciheuleut merupakan salah satu sekolah yang sebagai pelaksana menerapkan program Sekolah Penggerak.

“Jadi secara otomatis bahwa SDN Ciheuleut ini diwajibkan menerapkan Kurikulum Merdeka secara utuh,” jelasnya ditemui Pasundan Ekspres, Kamis (10/8).

Program Sekolah Penggerak adalah katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia. Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Baca Juga:PPK Sagalaherang Ajak Siswa Sukseskan Pemilu, Sudah Miliki Hak PilihWaspada Beragam Penyakit Saat Cuaca Ekstrem, Antisipasi dengan Pola Hidup Sehat

“Untuk tahun pertama, Kurikulum Merdeka ini kita implementasikan untuk kelas satu dan kelas empat, sekarang di tahun kedua kita implementasikan di kelas dua dan kelas lima. Jadi sampai saat ini baru empat kelas yang menggunakan Kurikulum Merdeka secara utuh. Untuk kelas tiga dan dan kelas lima kita kolaborasikan antara Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013, jadi tetap ada Kurikulum Merdekanya,” katanya.

Dalam pembelajaran, SDN Ciheuleut mengacu pada Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KSOP) yang dibuat oleh sekolah dengan menerapkan Kurikulum Merdeka yang sudah dilaksanakan saat program IHT.

“Jadi sebelum pembelajaran dimulai kita bedah kurikulum tersebut untuk pahamahan kepada bapak ibu guru dalam penerapan di lapangan. Sekarang para guru telah terbiasa dengan modul ajar dari Kurikulum Merdeka,” tambah Suharya.

Suharya menjelaskan, untuk tahun depan, Kurikulum Merdeka juga akan diterapkan untuk kelas tiga dan kelas enam.

“Untuk kendala untuk saat ini tidak ada, karena buku pelajaran sudah biayai dana BOS, kemudian untuk sarana pra sarana juga sudah ada BOS Kinerja. Misal untuk kelas digital sudah ada penyediaan laptop, lalu untuk penunjang bapak ibu guru di sekolah kini juga sudah ada jaringan internet lewat Wifi,” ucap Suharya.

Diketahui, Kurikulum Merdeka akan diproyeksikan oleh Kemdikbudristek menjadi Kurikulum Nasional pada tahun 2024. Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Darurat yang pertama kali dicetuskan saat pandemi Covid-19.

Efektivitas kurikulum dalam kondisi darurat pada saat itu semakin mendorong pentingnya perubahan kurikulum secara lebih strategis dan komprehensif.(fsh/ysp)

0 Komentar