BANDUNG – Pemdaprov Jabar dalam lima tahun terakhir berhasil membuat lompatan besar terutama dalam pelayanan masyarakat. Hal itu tercermin dari sejumlah indikator.
Laju Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jabar seperti tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 mencapai 49,04 juta per kapita. Naik tajam sejak 2018 sebesar 40,27 juta per kapita (naik 8,77 juta).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2018 sebesar 71,3 menjadi 73,12 pada akhir 2022. Efisiensi anggaran (unit cost per 1 poin kenaikan IPM) Jabar paling juara dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa.
Baca Juga:Selama Lima Tahun, 83 Juta Bibit Pohon Tertanam dan 81 Ribu Ha Lahan Kritis Pulih di JabarApresiasi Karnaval Pesona Nusantara Kota Bekasi, Ridwan Kamil: Keren dan Luar Biasa
Penanganan DAS Citarum melalui program Citarum Harum juga menunjukkan progres pesat. Indeks Kualitas Air (IKA) DAS Citarum pada tahun 2018 sebesar 33,43 menjadi 51,01 atau dari cemar berat menjadi cemar ringan. Program akan terus berlanjut hingga mencapai angka IKA 60 atau bebas cemar.
Sementara itu Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jabar akhir tahun 2022 mencapai 5,45, tertinggi di Pulau Jawa. Kemudian saat ini tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal di Jabar. Bahkan memiliki ribuan desa mandiri dengan BUMDes yang mampu memberikan PAD bagi desa.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Iendra Sofyan mengatakan keberhasilan itu di antaranya didukung banyak inovasi dan kolaborasi erat antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan kabupaten/kota.
“Inovasi bukan hanya aplikasi, tetapi banyak hal baru dan pembaruan yang dibuat ternyata berdampak positif bagi masyarakat. Inovasi tidak perlu hal baru, tetapi memperbaiki yang sudah ada sehingga menjadi cepat dan berdampak jauh lebih baik,” ujar Iendra saat Bimtek Penyusunan Perencanaan Gerakan Menuju Smart Province di Jabar Tahap 2, di Kota Bandung, Senin (21/8/2023).
Menurut Iendra, Bimtek Tahap I telah dilaksanakan pada 10-11 Juli 2023. Hasil Bimtek Tahap I dan II akan menjadi bahan masukan dan rencana kegiatan bagi penjabat maupun gubernur definitif, untuk melanjutkan program menuju Jabar Juara sebagai Smart Province.
“Kami akan terus mengawal pembangunan Jabar sesuai RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) 2005-2025,” tambah Iendra.
Diakuinya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam beberapa tahun mendatang.
Baca Juga:5 TAHUN JABAR JUARA, Maskara Wujudkan Mimpi Desa Mandiri dan Sejahtera di Jawa BaratPimpin Upacara HUT RI Ke-78, Dani Ramdan: Kabupaten Bekasi Jadi Bagian Perjalanan Bangsa Indonesia
Sehingga kolaborasi Pusat, Provinsi dan kabupaten/kota harus terus berlanjut untuk menuju Jabar Smart Province, melalui perumusan masterplan jangka pendek, menengah dan panjang.