SUBANG-UPTD Museum Daerah Subang yang berlokasi di Wisma Karya, menjadi tempat Seminar Seni dan Budaya dengan tema “Prespektif Koleksi dan Inventarisasi Naskah (Masa Kolonial) tentang Subang”. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 29 Agustus 2023, menghadirkan dua pemateri yang ahli di bidang seni, budaya dan sejarah, yaitu Moch Khadar Hendarsyah SPd MHum dan Anggi Arismunandar SPd MHum.
Keduanya berbagi wawasan serta penelitian terbaru terkait seni budaya dan koleksi naskah dari masa kolonial yang berkaitan dengan Subang. Adapun isi seminarnya yaitu menganalisis calon koleksi seni dan budaya Subang serta naskah tentang Subang masa kolonial.
Calon koleksi seni dan budaya yang dianalisis antara lain genjring bonyok yang merupakan bentuk kesenian khas Subang, tayub kosar yang merupakan seni tari khas Sunda, toleat yang merupakan alat musik khas Subang, topeng menor, dan topeng banjet.
Baca Juga:Mengenal Kepala SMPN 2 Subang Sarto Hidayat, Bicara Pengalaman Menjadi PendidikMasuk 75 Besar ADWI, Desa Wisata Cibeusi Raih Harapan 1 Kategori Kelembagaan dan CHSE
Selain itu, dalam seminar ini juga menganalisis naskah tentang Subang masa kolonial. Seperti Wawatjan Rasiah Soebang yang ditulis oleh S. Tjakraprawira pada tahun 1930 berisikan karya sastra rahasia-rahasia dari Kota Subang, dan The Soebang Weekly yang merupakan majalah koleksi surat kabar yang terbit sejak tahun 1937 sampai 1941.
Kepala UPTD Museum Daerah Subang, Hendrik Gunawan menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kajian bersama tenaga ahli dengan pihak museum mengenai seni budaya dan naskah Subang. Dengan keluaran menghasilkan koleksi dan konten tentang saksi sejarah seni tradisional masa lampau dan hampir punah, serta naskah-naskah langka tentang Subang.
“Mohon doanya kepada masyarakat Subang untuk terus mendukung dan mengembangkan museum, karena berdasarkan kajian dan seminar, konten sejarah Subang akan disajikan sebenar-benarnya,” ucapnya.
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat Subang, tokoh sejarah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Komisi IV, MGMP, guru seni, IPS, dan Sejarah di Kabupaten Subang.(fsh/ysp)