Seperti yang dilaporkan oleh NU Online, baik kesehatan maupun penyakit, malapetaka atau keselamatan, semuanya adalah kehendak Allah SWT.
Penularan penyakit hanya merupakan sarana untuk melaksanakan takdir Allah.
Ritual Rebo Wekasan tidak memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam, namun beberapa aspek dari ritual ini masih memiliki nilai-nilai keislaman.
Misalnya, salat Rebo Wekasan dilakukan dengan niat salat sunnah mutlak, bukan dengan niat khusus untuk salat Rebo Wekasan.
Baca Juga:Lagu Helo Kuala Lumpur, Mirip dengan Lagu Hallo Bandung, Malaysia Jiplak?Ulas Pelaksanaan Undang-undang Desa, Kades Sukamandijaya Ciasem Subang jadi Pembicara di Forum Bank Dunia
Namun, dari sudut pandang lain, tradisi Rebo Wekasan juga dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon agar terhindar dari bencana.
Sebab, Allah adalah Maha Adil yang selalu menjaga keseimbangan alam; jika hamba-Nya berbuat baik, maka alam akan stabil, begitu pula sebaliknya.
Hukum pelaksanaan tradisi ini bergantung pada keyakinan masing-masing umat Muslim.
Jika ritual Rebo Wekasan dilakukan sesuai dengan ketentuan syariat Islam, maka hal itu diperbolehkan.
Namun, jika terdapat penyimpangan baik dalam keyakinan maupun pelaksanaannya, maka hal tersebut diharamkan.
Wallahu a’lam bishawab.