PURWAKARTA-Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DR. K.H. EZ. Muttaqien Purwakarta melalui Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Adapun kali ini berupa pelatihan membuat media pembelajaran melalui Learning Apps untuk guru-guru PAUD di Desa Cihanjawar, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta yang digelar beberapa waktu lalu.
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Yayasan Anwariyah ini diikuti sedikitnya 14 peserta yang merupakan guru-guru PAUD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) setempat.
Baca Juga:Geisz Chalifa: Penjegalan Anies Itu Fakta, Formula E yang DipermasalahkanBikin Bangga, Local Hero dari Purwakarta Siap Mendunia
Dosen Tetap Prodi PIAUD STAI Muttaqien yang juga menjadi narasumber pada pelatihan tersebut, Annisa Purwani, M.Pd., menyebutkan, pelatihan ini juga sejalan dengan perjanjian kerja sama (MoU) antara STAI Muttaqien dengan Pemerintah Desa Cihanjawar.
“Kami mengajak para peserta mengenal media pembelajaran LearningApps. Guru-guru dikenalkan basic-nya, kemudian mempraktikkannya. Adapun produk akhirnya berupa situs link games yang bisa diskses anak-anak untuk belajar,” kata Annisa kepada Pasundan Ekspres, Ahad (17/9).
Adapun games atau permainan tersebut pairing games, misalnya mencocokkan tulisan dengan gambar. Ketika anak meng-klik tulisan GAJAH maka akan keluar suara “Gajah”, maka anak pun tinggal mencocokkannya dengan gambar gajah.
Annisa tak menampik ada beberapa peserta yang belum mahir atau bahkan baru mengenal komputer. Namun antusias peserta sangat tinggi sehingga dengan cepat menyerap berbagai materi yang diberikan.
“Kami juga dibantu para mahasiswa saat praktiknya. Tiap peserta dibimbing mahasiswa yang memang sudah cukup menguasai LearningApps. Mahasiswa kami sudah dibekali pengenalan LearningApps pada mata kuliah media pembelajaran di kampus,” ujarnya.
Annisa pun berharap pelatihan ini bisa meng-upgrade pengetahuan para guru dan menjadi inovasi dalam membuat media pembelajaran. “Dari yang awalnya tidak tahu menjadi kenal dan terus bisa dikembangkan. Seluruh peserta juga mendapatkan sertifikat pelatihan,” ucapnya.(add/sep)