SUBANG-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang menyebutkan, musim kemarau menyebabkan bencana kekeringan dan kebakaran. Masyarakat diminta untuk tetap waspada saat musim kemarau ini.
Kekeringan yang terjadi di Subang berdampak terhadap 1.480 hektare sawah. Para petani pun mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan air. Kekeringan yang terjadi didominasi di wilayah Subang utara.
Sementara itu, selama dua bulan Agustus dan September, BPBD Subang mencatat ada 20 kasus kebakaran. Kebakaran tersebut terjadi di berbagai wilayah di Subang.
Baca Juga:Wawan Kurniawan Sukses Kembangkan Kopi Cupumanik, Petani Milenial yang Bangun Usaha CafeDeden Suryanto, Kepala Sekolah Berprestasi dari Subang yang Membanggakan
Kepala Satuan Pelaksana BPBD Kabupaten Subang Udin Jazudin mengatakan, kekeringan yang melanda di Kabupaten Subang menyebabkan bencana seperti kebakaran lahan juga kekeringan di berbagai persawahan.
“Kebakaran yang terjadi kebanyakan di lahan kosong,” Jelasnya
Udin mengatakan, ada 180 kepala keluarga yang terdampak dan seluas 1.480 hektare sawah yang terdampak kekabaran dan kekeringan.
BPBD meminta kepada warga di musim kekeringan ekstrem saat ini untuk tidak membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan. Aktivitas ini dapat berakibat fatal apalagi api tertiup oleh angin.
“Saya imbau untuk tetap waspada, karena musim kekeringan seperti ini sangat riskan terjadi bencana kekeringan,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemda Subang telah berusaha untuk mengatasi kekeringan dan kebakaran. Mengatasi kekeringan dengan memberikan bantuan air bersih dan mengatasi kebakaran dengan menyiagakan pemadam kebakaran.
Bahkan Bupati Ruhimat dan seluruh ASN termasuk warga Subang sudah menggelar salat istisqa untuk meminta turun hujan.(ygo/ysp)