SUBANG-Para petani di Kampung Inovasi IPB di Desa Kiarasari Kecamatan Compreng berhasil panen padi IR 32 sebanyak 9 ton/hektare dan padi ketan 10 ton/hektare. Kepala Kampung Inovasi IPB Deni Nurhadiansyah mengatakan, proses pendampingan terhadap para petani Kampung Inovasi IPB telah berjalan sejak tahun 2014.
Dilakukan monitoring secara intens selama dua tahun kebelakang bersama UPTD Pertanian Kecamatan Compreng agar hasil panen lebih baik.
Kepala Desa Kiarasari, Samsudin menyampaikan, potensi pertanian di desanya berbanding lurus dengan sejumlah warga yang masih berprofesi sebagai buruh harian lepas yang akan mendorong suksesnya Kampung Inovasi IPB di Desa Kiarasar.
Baca Juga:Musim Kemarau Sebabkan Bencana Kebakaran di SubangWawan Kurniawan Sukses Kembangkan Kopi Cupumanik, Petani Milenial yang Bangun Usaha Cafe
“Di Desa Kiarasari ini masih banyak warga yang menjadi buruh tani,” ujarnya saat panen raya, Kamis (28/9).
Dekan Faperta IPB University, Suryo Wiyono menyampaikan, program Kampung inovasi IPB merupakan wujud nyata dari kemajuan teknologi di bidang pertanian.
“Penerapan teknologi dari hulu sampai hilir serta Penguatan kelembagaan kelompok petani, sangat diperlukan,” tegasnya.
Suryo Wiyono menyampaikan, Kampung Inovasi IPB ini harus jadi role model di Indonesia. Sebagai pengelolaan pertanian dengan output yang jelas dengan adanya peningkatkan efisiensi serta meningkatkan randemen padi yang berujung pada harga yang diterima lebih baik oleh para petani.
CEO PT Polowijo Gosari Indonesia Wahyudi mengatakan, pengelolaan lahan pertanian yang berdampak terhadap kelangsungan kesuburan tanah pertanian, harus disikapi dan disiasati secara ilmiah dalam hal meminimalisir ancaman krisis iklim yang fatal.
Direktur PPHTP Kementan RI, Batara Siagian mengapresiasi hadirnya Kampung inovasi IPB yang berkolaborasi melibatkan para petani dan pemerintah daerah yang fokus dalam menghadirkan ketahanan pangan bagi daerah dan nasional.
Wakil Bupati Subang Agus Masykur menyampaikan, dengan hadirnya Kampung Inovasi IPB merupakan bukti jelas adanya kolaborasi pentahelix. “Ini merupakan kolaborasi yang disebut dengan pentahelix terjadi di tempat ini, proses pembangunan yang menuju ke arah Subang yang lebih baik,” kata Wabup saat menghadiri panen padi di Kampung Inovasi IPB.
Baca Juga:Deden Suryanto, Kepala Sekolah Berprestasi dari Subang yang MembanggakanPemdes Sumurgintung Tingkatkan Kapasitas Lembaga Desa
Dia menjelaskan, Kampung Inovasi IPB merupakan alternatif yang baik sebagai instrumen dalam mempertahankan produktivitas pertanian di Kabupaten Subang. “Oleh karena itu tentu inovasi seperti ini yang kita butuhkan, efisiensi yang kita juga butuhkan. Alhamdulillah gayung bersambut hadirnya kampung inovasi ini” tegasnya.