BANDUNG BARAT-Dampak Kemarau panjang yang melanda wilayah Bandung Barat dirasakan oleh pera petani dan peternak yang ada di wilayah Lembang Bandung Barat.
Depi salah seorang petani di Lembang Bandung Barat mengatakan, sepanjang musim kemarau dirinya mengalami kesulitan mendapatkan air untuk menyiram kebunnya.
Menurutnya, yang dilakukan untuk menyiram tanamannya adalah dengan cara membeli air ke pemasok. Dalam satu hari harus membeli air seharga Rp.90.000 per torn. “Kami kesulitan untuk mendapatkan air untuk menyirami tanaman, terpaksa kami harus beli air ke pemasok air,” ucapnya.
Baca Juga:1.334 Hektare Sawah Alami Kekeringan, Produksi Padi Terhenti karena Kekurangan AirPuskesmas Pamanukan Sukseskan Program BAAS, Tekan Penurunan Angka Stunting
Depi pun mengeluhkan bahwa pada musim kemarau harga hasil pertanian pun merosot dan an produksi pun menurun. “Selain kendala air, saat panen harga pun turun drastis,” jelasnya.
Sementara itu, musim kemarau juga berpengaruh pada peternak yang ada di Lembang. Menurut Dedi Setiadi ketua Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara mengatakan kemarau berpengaruh terhadap pakan haijauan.
Menurutnya, saat ini peternak memanfaatkan batang pohon pisang untuk mengganti pakan hijauan. “Rumput sekarang sedang sulit, jerami juga gak ada. Jadi peternak sekarang memanfaatkan batang pohon pisang,” ucapnya.
Bahkan, Peternak pun harus mengirit air bersih untuk kebutuhan peternakan.” Saya mengimbau kepada para peternak harus mengirit air. Dan gunakan sebaik mungkin. Kebutuhan air untuk hewan ternak pun tinggi, jadi peternak harus bijak menggunakan air , agar produksi susu tetap stabil,” paparnya.(eko/sep)