1.334 Hektare Sawah Alami Kekeringan, Produksi Padi Terhenti karena Kekurangan Air

Kekeringan
0 Komentar

BANDUNG BARAT-Kekeringan lahan pertanian akibat kemarau panjang imbas fenomena El Nino di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat semakin meluas. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bandung Barat mencatat, kekeringan yang melanda lahan persawahan di Bandung Barat tercatat mencapai 1.334 hektare.

“Total luas persawahan atau luas baku sawah (LBS) di Bandung Barat yakni 21.000 sementara lahan yang mengalami kekeringan semakin bertambah setiap bulannya sampai 1.334 hektare,” ujar Kepala DPKP Bandung Barat, Lukmanul Hakim saat dihubungi.

Meluasnya lahan kekeringan itu terlihat dari laporan yang tercatat sejak Mei 2023 dengan luas kekeringan 1.299 hektare. Kekeringan meluas 5 hektare di 2 desa Kecamatan Gununghalu pada bulan Agustus, kemudian kekeringan dengan kategori ringan meluas 16 hektare di 4 kecamatan pada bulan September, sementara kekeringan dengan kategori sedang seluas 14 hektare di 2 kecamatan di bulan yang sama.

Baca Juga:Puskesmas Pamanukan Sukseskan Program BAAS, Tekan Penurunan Angka StuntingPelanggan Listrik 450 VA Akan Terima Penanak Nasi Gratis

“Sejauh ini belum ada laporan yang masuk kategori berat. Dari data sejak Juli hingga September belum ada laporan gagal panen atau puso. Padinya masih bisa dipanen hanya belum mulai menanam,” kata Lukman.
Meski tidak sampai menyebabkan gagal panen, namun produksi pertanian padi terpaksa harus berhenti karena minimnya air. Selama musim kering ini, petani diimbau menanam komoditas pangan dengan menyesuaikan tanaman yang bisa ditanam di lahan kering.

Akibat kekeringan ini, produksi komoditas padi pun perlahan menipis. Dampak dari berkurangnya produksi tanaman padi, relevan dengan berkurangnya komoditas beras di masyarakat hingga akhirnya harga beras di pasaran melonjak signifikan. “Dampak yang ditimbulkan atas fenomena El Nino bagi pertanian yakni kekeringan, luas tanamnya berkurang, produksi berkurang terutama produksi padi. Akhirnya berdampak pada harga beras yang mahal,” papar Lukman.

Mengantisipasi meluasnya lahan kekeringan khususnya di sektor pertanian padi, Pemkab Bandung Barat melakukan pemetaan lahan kering dan mengoptimalisasi sarana pengairan untuk mempercepat penanaman. “Penanganan yang telah dilakukan Pemda KBB meliputi, pemetaan lahan kekeringan. Kordinasi dan sosialisasi, optimalisasi sapras dan percepatan tanam gerakan nasional,” tandasnya.(eko/sep)

0 Komentar