Kemenag Gencarkan Moderasi Beragama Siswa Madrasah, Sikapi Keragaman Pemahaman dan Pandangan secara Baik

Madrasah
0 Komentar

PURWAKARTA-Gerakan siswa moderat di sejumlah madrasah di Kabupaten Purwakarta yang dideklarasikan beberapa bulan lalu mulai ditindaklanjuti. Tidak hanya gerakannya yang semakin gencar, ruang diskusi moderasi beragama pun semakin masif dilakukan.

Seperti yang ditunjukkan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purwakarta yang menggelar pembinaan moderasi beragama bagi siswa-siswi madrasah aliyah angkatan I di Aula MAN Purwakarta, Selasa (31/10).

Dalam kegiatan tersebut, Kepala Kemenag Kabupaten Purwakarta, H. Sopian mengajak kepada seluruh siswa siswi madrasah aliyah untuk memiliki jiwa yang moderat. “Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, bahasa dan agama memerlukan cara pandang beragama yang moderat,” kata Sopian dalam sambutannya.

Baca Juga:SDN Emo Kurniaatmaja Mulai Menggelar ANBKDua Wajah Lama Terpilih Kembali jadi Anggota KPU

Di mana, sambungnya, pemahaman agama dan pengamalan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Dengan kegiatan seperti ini, lanjut dia, diharapkan para siswa madrasah bisa memahami dan menyikapi keragaman pemahaman dan pandangan secara baik dan moderat, tidak ekstrem atau berlebihan.

Sopian menyebutkan, moderasi beragama juga mengajarkan pentingnya mempraktikan nilai nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, kasih sayang dan perdamaian.

Karena hal ini, lanjutnya, dapat membantu meningkatkan kualitas kehidupan dan menjaga harmoni di lingkungan sekitar. “Tidak hanya rukun terhadap sesama agama, terhadap orang yang beda agama pun kita harus memiliki jiwa yang toleran,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini Kementerian Agama yang dipimpin Yaqut Cholil Qoumas memiliki tujuh program prioritas yang perlu diketahui oleh siswa siswi madrasah aliyah di Kabupaten Purwakarta. “Tujuh program prioritas terus yakni, penguatan moderasi beragama, transformasi digital, tahun toleransi, revitalisasi KUA, religiousity index, kemandirian pesantren, dan cyber islamic university,” ucapnya.

Dirinya pun berharap, siswa-siswi madrasah aliyah bisa mentrasfer ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya kepada sesama siswa-siswi madrasah aliyah yang lain. “Sehingga, ibarat bola salju yang menggelinding, nilai-nilai moderasi akan semakin luas tersebar di kalangan siswa-siswi madrasah aliyah yang ada di Kabupaten Purwakarta,” kata Sopian.(add/sep)

0 Komentar