PURWAKARTA-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI SD) Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI) Kabupaten Purwakarta, menggelar Peringatan Maulid Nabi sekaligus Wisuda Tahfiz sebanyak 490 siswa SD dan SMP se-Kabupaten Purwakarta, Rabu (8/11).
Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2023 dan HUT Ke-78 PGRI ini berlangsung di Bale Sawala Yudistira Pemkab Purwakarta. Prosesi Wisuda Tahfiz dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Purwakarta yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Masyarakat Dicky Darmanawan.
Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) yang juga Ketua PGRI Kabupaten Purwakarta Purwanto, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta yang diwakili Kepala Seksi PAIS, Ketua Dewan Pendidikan, Ketua MUI, Pengurus PGRI dan Pengurus PGRI Cabang se-Kabupaten Purwakarta.
Baca Juga:PLN Dukung Kelistrikan Alun-alun SubangPenderita Diabetes Berjumlah 5.566 Orang, Subang Peringkat ke-16 di Jabar
Kadisdik Purwakarta Purwanto mengapresiasi digelarnya Wisuda Tahfiz dan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang dijadikan rangkaian Hari Guru Nasional dan HUT Ke-78 PGRI. Ini, sambungnya, bisa menjadi momentum bagi para guru dalam menjalankan tugasnya.
Guru-guru dalam pandangan Purwanto mengemban misi profetik (misi kenabian). Mendidik dan menyiapkan anak-anak yang berahlak mulia atau dalam istilah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi sebagai profil Pelajar Pancasila adalah misi mulia. “Rasulullah Muhammad SAW adalah mahaguru umat manusia yang diutus untuk menyempurnakan akhlak. Demikian pun tugas para guru adalah mewujudkan generasi berahlak dan berkarakter mulia,” kata Purwanto dalam sambutannya.
Purwanto juga mengatakan, momentum Maulid Nabi Muhammad Saw sangat sarat makna dan nilai, yakmi bagi proses pembelajaran dalam dunia pendidikan. “Keteladanan Rasul harus menjadi butir penyemai dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila di seluruh satuan pendidikan yang pada saat ini sudah dijabarkan melalui Lima Bunga Pendidikan Karakter di Purwakarta yang secara khusus pada program Tujuh Poe Atikan Istimewa dengan tema Nyucikeun Diri dan Program Agama Keagamaan dan Pendalaman Kitab-Kitab (AKPK),” ujarnya.
Lebih rinci, lanjut dia, dalam implementasi AKPK ini sudah melahirkan berbagai inovasi metode belajar Kitab Kuning yang salah satunya adalah metode Gabungan Rumus Dasar Alquran (Garuda). “Metode Garuda ini disusun oleh salah seorang guru AKPK dari SDN 1 Sukatani bernama Ustaz Yayan Shopian yang dilaunching pada acara hari ini,” ucap Purwanto.(add/sep)