Di sisi lain, lanjutnya, kebijaksanaan pemprov sangat membantu aspirasi komunitas-komunitas di Purwakarta yang selama ini kesulitan mendapatkan ruang berinteraksi yang bersifat massal atau kolaboratif di pusat kota. “Ruang publik yang berkapasitas luas seperti ini adalah solusi nyata bagi kami, mengingat keberadaan Alun Alun milik Pemerintah Kabupaten Purwakarta saat ini tidak memungkinkan untuk dijadikan ruang interaksi yang massif, karena beberapa bagiannya sudah ada sekat-sekat atau partisi yang mengurangi ruang gerak saat berkumpul,” ujarnya.
Sementara Lapangan Sahate, kata dia, yang berkapasitas luas dan berlokasi strategis, statusnya adalah lahan milik perseorangan yang relatif sulit untuk dipergunakan bagi kegiatan masyarakat. “Kebutuhan Ruang Publik ini merupakan keniscayaan mengingat jumlah komunitas di Purwakarta terus meningkat dari waktu ke waktu,” ucapnya.
Aa Komara juga menyampaikan terima kasih kepada pihak pengelola, terutama Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin. “Harapan Kami ke depan, ada momentum Pj. Gubernur Jabar dapat turut hadir berinteraksi bersama komunitas dan elemen masyarakat Purwakarta dalam kegiatan wisata sejarah di Gedung Karesidenan pada agenda berikutnya,” katanya.(add/sep)