Sehingga, ketika itu terjadi, maka Indonesia tak perlu beli alutsista tapi bisa dengan barter. “Misal, kita perlu pesawat jet tempur, maka kita pun cukup dengan melakukan barter dengan sumber daya alam yang kita punya.
Karenanya kita harus maksimalkan sumber daya alam melalui kemandirian pangan. Jadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dan biarkan seluruh dunia tergantung pangannya dari Indonesia,” katanya.
Kakang Prabu juga menegaskan, visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia tak mustahil terwujud. “Sejarah mencatat Kerajaan Padjajaran hebat dalam bidang agrarisnya sehingga punya perjanjian dagang lada antara Pakuan Padjadjaran dengan Kerajaan Portugis pada 21 Agustus 1522. Sudah sejak lama kita mengekspor lada maupun rempah-rempah lainnya ke Eropa. Dan sejarah sangat mungkin berulang,” ujarnya.
Baca Juga:Lugay Kancana Purwakarta Gembleng Puluhan Kesatria di Hutan PinusPj. Bupati Purwakarta: 50 Kota Alami Inflasi di Atas Angka Nasional, Kumulatif 2023
Kondisi saat ini, kata Kakang Prabu, Indonesia malah impor beras, impor garam bahkan impor pupuk. “Padahal sumber daya alam berlimpah, pun sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia juga unggul dan cerdas. Hal ini yang akan terus kami perjuangkan,” ucap Kakang Prabu.
Tak sampai di situ, Kakang Prabu mengungkapkan jika dirinya sudah melakukan langkah nyata melalui gebrakan sustainable agriculture yang merupakan langkah strategis di tengah ekonomi Indonesia mengalami resesi juga dunia.
“Sustainable Agriculture merupakan pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam,” katanya.
Yakni, dengan mengonsumsi lebih sedikit air dan energi, meningkatkan komposisi unsur hara tanah, menekan biaya produksi, meningkatkan partisipasi masyarakat, serta ramah terhadap lingkungan.
“Kami juga mengusung giat sosial dalam bidang pertanian lewat penyebaran cairan formula organik Mikroba PA 63 PJ..RS. dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.(add/ysp)