Lugay Kancana Purwakarta Gembleng Puluhan Kesatria di Hutan Pinus

Lugay Kancana Purwakarta
0 Komentar

PURWAKARTA– Perguruan silat tradisi Lugay Kancana Purwakarta menggelar ujian kenaikan tingkat sekaligus Milad ke-75 perguruan Lugay Kancana Purwakarta, akhir pekan kemarin. Pada kegiatan tersebut, puluhan kesatria digembleng selama dua hari di Hutan Pinus, Ujung Aspal, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta.

Guru Besar Perguruan Lugay Kancana Purwakarta Dodi Suhada mengatakan, ujian kenaikan tingkat rutin dilaksanakan setahun sekali sekaligus perayaan milad perguruan. Hal tersebut dilakukan untuk menyeleksi, mengevaluasi, menguji kemampuan serta mengetahui penerapan dari hasil latihan para kesatria. “Ini sebagai syarat yang wajib dilalui sebelum naik ke tahap sabuk yang lebih tinggi. Sekaligus, ke depannya diharapkan menjadi generasi tangguh, mempunyai kepribadian yang baik kepada siapa pun, tetap taat terhadap agama dan NKRI,” kata Dodi saat ditemui, Senin (8/1).

Dodi menjelaskan, ujian kenaikan tingkat kali ini diikuti 30 Kesatria Lugay Kancana Purwakarta. “Perguruan Silat Tradisi Lugay Kancana Purwakarta tidak hanya mengajarkan seni bela diri saja, tetapi juga etika, moral maupun keagamaan,” ujarnya.

Baca Juga:Pj. Bupati Purwakarta: 50 Kota Alami Inflasi di Atas Angka Nasional, Kumulatif 2023Tahun Ajaran Baru, Semangat Baru, Tatang Komara Sebut untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan

Untuk diketahui, lanjutnya, perguruan pencak silat tradisi Lugay Kencana Purwakarta terdaftar dan dinaungi langsung oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Federasi Pencak Silat Tradisi Indonesia (FSTI).

Dodi berharap perguruan silat tradisi Lugay Kencana Purwakarta dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat dari berbagai daerah. Serta dapat melahirkan kesatria-kesatria yang kompetitif di berbagai kejuaraan regional, nasional maupun internasional. “Semoga dengan adanya kenaikan tingkat sabuk ini para kesatria bisa lebih maju, bersemangat serta mempunyai kepribadian yang baik untuk masyarakat,” ucap Dodi.

Senada, Pembina Perguruan Lugay Kancana Purwakarta Deni Ramdani mengatakan, pencak silat merupakan ciri budaya bangsa yang berpegang teguh kepada agama dan NKRI. “Beladiri silat ini merupakan beladiri asli dari tanah Indonesia, yang bisa terus bertahan di tengah masuknya jenis beladiri dari berbagai negara,” katanya.

Deni menambahkan seni dan budaya bela diri silat harus menjadi identitas pemersatu bangsa, khususnya dalam menjaga keutuhan budaya Sunda. “Melalui silat bisa mewujudukan kebersamaan berbagai elemen masyarakat khususnya di Jabar yang tujuan untuk bersinergi dan membangun menjaga berbagai kebudayaan Sunda,” ujar Deni.(add/sep)

0 Komentar