PASUNDAN EKSPRES – Banjir di Kabupaten Cirebon semakin meluas dengan kini mencakup sembilan kecamatan, yang sebelumnya hanya tujuh kecamatan.
Imron Rosyadi, Bupati Cirebon, menyampaikan informasi ini saat melakukan peninjauan langsung di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan.
Ia mengungkapkan bahwa peningkatan luas banjir disebabkan oleh meluapnya sungai, terutama Sungai Ciberes dan Sungai Cisanggarung, yang tak mampu menampung kiriman air dari wilayah Kuningan.
Baca Juga:Inilah Indeks Desa yang Diluncurkan Pemerintah di BappenasHari ke 3 Ops Keselamatan Lodaya 2024, Knalpon dan Helm Tidak SNI jadi Pelanggaran Mayoritas di Purwakarta
Imron menyatakan, “Saat ini, wilayah yang terdampak banjir telah bertambah dari 7 kecamatan menjadi 9 kecamatan.”
Banjir ini terutama terjadi di Cirebon Timur dan dipicu oleh limpasan dari Sungai Cisanggarung.
Tingginya debit air di Bendungan Ambit, mencapai 440 sentimeter dibandingkan normalnya 70 sentimeter, juga menjadi faktor utama dalam kejadian banjir tersebut.
Dari hasil pendataan, terungkap bahwa 36 desa dari sembilan kecamatan terendam, mengakibatkan 20 ribu rumah dan 83 ribu jiwa menjadi korban banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, menambahkan bahwa kecamatan yang terdampak antara lain Waled, Karangwareng, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, Pangenan, Babakan, Gebang, dan Pabuaran.
Deni Nurcahya menjelaskan bahwa meluasnya banjir disebabkan oleh kiriman air dari Kuningan yang membuat tanggul sungai tak mampu menahan debit air.
Rendahnya tanggul menjadi penyebab limpasan, dengan ketinggian banjir berkisar antara 40 sentimeter hingga 2,5 meter.
Baca Juga:Pemkab Subang Penghargaan Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan RIUniversitas Mandiri Subang Gelar Lokal Karya Kolaborasi P5 dengan 4 Sekolah Dasar Negeri di Subang
Menyikapi situasi ini, Kabupaten Cirebon berpotensi diumumkan dalam kategori tanggap darurat bencana dalam waktu dekat.